Ketika Kapal Merapat di Dermaga
ada yang datang dan pergi
membawa kopor-kopor, gelisah dan keasingan
sebelum segalanya terkemaskan untuk menuju sampai
pernahkah orang-orang itu mengingat asal dan tujuan?
tak pernah terbayangkan orang-orang itu
menggenggam pedih atau nyanyian semesta
dalam gelak tawa atau kebingungan
mencari langit yang menyemaikan segala angan
o, hendak ke manakah mereka?
ketika kapal merapat di dermaga
lampu-lampu telah letih menciptakan bayang
dari reruntuhan sepi dan kegelapan yang menghadang
tapi orang-orang itu tak lelah-lelahnya
membangun harapan dari sisa-sisa pembangkangannya
karena kota telah menjadi lautan
dengan ombak besar dan ikan-ikan yang menggelepar
dan orang-orang itu
tak juga letih memperpanjang kebohongan