Kethoprak Kampung Laut
Tentang lokan yang rekah di terang purnama,
ia teramat fasih.
Katanya seperti rentetan petasan meletus
di air.
Sebelas tahun lebih saya tidak ke sana,
Melihat gogo disiram air asin.
Tetapi ia tetap menggelora.
Seperti sebuah tobong
dengan beberapa gelintir orang di dalam.
Benar, ia sama sekali
bukan anak turun Pulebahas
si perompak tak patut jatuh cinta.
Hanya tangan kekarnya kaubiarkan
terbakar –
Menjadi kampung
yang selalu nyaris tergulung.
Sedang kami, seperti antek-antek VOC,
berjaga siang malam dengan perahu motor.
Siapa tahu ia teringat miliknya
yang dirampas atas nama laut.