Gerbong Terakhir Kereta Senja
empat setasiun telah terlewati, kereta lari
gerit roda terasa nyeri merayapi sela-sela sukma
gapai tanganku gapai kerinduan
lewat jendela berembun
kereta yang lari, getarnya tak nulis cerita
dan aku yang duduk di sini, di gerbong terakhir
dengan dada terluka, entah ditembak siapa
tak pasti perjalanan ini mencatat dan tahu.