Puisi: Dengan Apa (Karya Ajamuddin Tifani)

Puisi: Dengan Apa Karya: Ajamuddin Tifani
Dengan Apa


dengan bahasa apa yang tepat untuk kutulis riwayat ini
seekor burung perenjak yang gugup terbang, melintasi
siang
penyaksi arak-arakan suara, dan batu yang sempat
menyeka airmatanya; inilah peradilan, atas peralihan
kemuliaan menjadi kehinaan

penjarahan yang kalap, dendam berpuluh tahun dan atas
nama
lapar yang berbunga merah di mana-mana
menggila di mana-mana

lalu pembunuhan yang mengatasnamakan kezaliman
lalu darah yang menguapkan angin-anyir
tahta pun sudah ditabalkan dengan segenap dusta yang tak bermalu
ketika kasih, ketika kasih dimakzulkan amarah
lalu apa yang disuarakan hanya oleh burung perenjak?


Sumber: Tanah Perjanjian (2005)

Puisi: Dengan Apa
Puisi: Dengan Apa
Karya: Ajamuddin Tifani

Biodata Ajamuddin Tifani:
  • Ajamuddin Tifani lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada tanggal 23 September 1951.
  • Ajamuddin Tifani meninggal dunia di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada tanggal 6 Mei 2002.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Jika Ia Daunjika ia daun, berilah gugur, berilahagar tanah dapat menghimpunkan humusnyarestu bagi luka-riangnya ibu pohonnyajika ia darah, sempurnakanlah perih lukanya,sempurnakanl…
  • Dengan Apadengan bahasa apa yang tepat untuk kutulis riwayat iniseekor burung perenjak yang gugup terbang, melintasisiangpenyaksi arak-arakan suara, dan batu yang sempatmenyeka air…
  • Requiem MeratusBagi Joko Pekikdan engkau pun saksi atas terkelupasnya kerak bumi di meratusdan siapa yang menjadikan sukaatas kesengsaraan ini, jeritan yang dikirim angin kemarike …
  • Karamaku ingat kamu, sebab, bukanlah laut namanyajika kau tak membiarkan perahu berkaramanpada lenguh-lunglaiku, pada puncak ketinggianaku kenang biru jubahmuyang menjelma gelomban…
  • Perenjakbaik! Untuk itukah cuma burung perenjak yang tengahasyik menyanyi segera untuk menyatakan: “Tidak!”tapi burung perenjak pun punya hakkatakan itu pada cakrawalaia menciap se…
  • Mencaridi terik matahari kotaadakah kau tahuaku mencarimubila sore menyentuh punggung gerejakuingat baik-baik bahwakau di sampingkumenunduk dan setengah bisuhai, jangan permainkan …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.