Ada yang baru nih dari Songmont! Tas Elegan dengan Kualitas Terbaik

Puisi: Shelly Kecil (Karya Darman Moenir)

Puisi "Shelly Kecil" karya Darman Moenir menggambarkan interaksi sederhana antara penyair dengan seorang anak kecil yang bernama Shelly.
Shelly Kecil

Shelly kecil bertanya padaku
Kenapa hari panas sekali
Aku tidak menjawab
Dan dia menangis

Pagi tadi Shelly bangun cepat
Tampaknya gelisah sekali
Sesudah mandi dia bertanya lagi
Apakah hari panas terus-menerus?

Biarlah hari panas, jawabku
Dia heran dan melihat almanak
Aku paham dan menatap
Tapi Shelly tidak bertanya lagi

Maret, 1973

Sumber: Horison (Januari, 1975)

Analisis Puisi:

Puisi "Shelly Kecil" karya Darman Moenir adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan interaksi sederhana antara penyair dengan seorang anak kecil yang bernama Shelly. Melalui dialog yang singkat namun bermakna, puisi ini mengangkat tema tentang kepolosan anak-anak, pergantian cuaca, dan refleksi atas ketidakpedulian atau kekhawatiran dewasa terhadap dunia anak-anak.

Tema Sentral

  • Kepolosan dan Kecurigaan Anak-Anak: Puisi ini menyoroti ketidak mengertianan dewasa terhadap kepolosan anak-anak. Shelly, seorang anak kecil, bertanya tentang cuaca yang panas. Namun, ketika dia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan, dia menangis. Hal ini menunjukkan ketidak mengertianan seorang anak terhadap kondisi dunia dan perasaan mereka.
  • Ketidakpedulian Dewasa: Puisi ini juga mengeksplorasi tema ketidak pedulian dewasa terhadap kekhawatiran anak-anak. Meski Shelly mengungkapkan kegelisahannya dan mencari pemahaman, penyair tampaknya tidak benar-benar memperhatikan atau menjawab pertanyaannya dengan serius. Hal ini tercermin dari reaksi sederhana dan acuh dari penyair terhadap kekhawatiran Shelly.

Gaya Bahasa dan Struktur

  • Bahasa Sederhana: Puisi ini menggunakan bahasa yang sederhana dan lugas, sesuai dengan suasana interaksi antara anak kecil dan penyair. Dialog pendek antara Shelly dan penyair memberikan kesan kepolosan dan kejujuran yang tulus.
  • Dialog yang Membingungkan: Meskipun dialog terjadi antara Shelly dan penyair, ada nuansa ketidakjelasan atau kebingungan dalam percakapan tersebut. Shelly bertanya tentang cuaca dan harapan jawaban yang mungkin dari penyair, tetapi reaksi dan tanggapan dari penyair tidak selalu memuaskan atau memahami sepenuhnya apa yang Shelly maksudkan.

Interpretasi dan Makna

  • Refleksi atas Ketidakpedulian: Puisi ini bisa diinterpretasikan sebagai refleksi atas ketidakpedulian atau kurangnya pemahaman orang dewasa terhadap kepolosan dan kekhawatiran anak-anak. Shelly mencari pengertian atau jawaban dari penyairnya, tetapi kemudian diam karena tidak mendapatkan respons yang memuaskan. Hal ini mungkin mencerminkan bagaimana kadang-kadang anak-anak merasa tidak dipahami oleh orang dewasa di sekitar mereka.
  • Kritik terhadap Kehidupan Sehari-hari: Puisi ini juga dapat dianggap sebagai kritik terhadap kesibukan dan keengganan kita untuk menghargai atau mendengarkan kekhawatiran sederhana dan kepolosan anak-anak. Ketidaktahuan dan ketidakpedulian dewasa terhadap kebutuhan emosional dan kebutuhan anak-anak tercermin dalam interaksi sederhana ini.
Puisi "Shelly Kecil" karya Darman Moenir adalah sebuah karya yang menyoroti ketidak mengertianan dan ketidak pedulian dewasa terhadap kekhawatiran dan kepolosan anak-anak. Melalui dialog singkat antara Shelly dan penyair, puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan bagaimana kita sebagai dewasa sering kali tidak sepenuhnya memahami atau memperhatikan dunia emosional dan kebutuhan anak-anak di sekitar kita. Dengan gaya bahasa yang sederhana dan atmosfer yang introspektif, puisi ini mengajak pembaca untuk melihat kembali interaksi sederhana ini dengan lebih dalam dan mempertanyakan pentingnya mendengarkan dan memahami anak-anak dalam kehidupan sehari-hari.

Puisi: Shelly Kecil
Puisi: Shelly Kecil
Karya: Darman Moenir

Biodata Darman Moenir:
  • Darman Moenir (dieja Darman Munir) lahir di Sawah Tangah, Pariangan, Tanah Datar, Sumatra Barat, pada tanggal 27 Juli 1952.
  • Darman Moenir meninggal dunia di Kota Padang, Sumatra Barat, pada tanggal 30 Juli 2019 (pada usia 67 tahun).
  • Darman Moenir adalah salah satu sastrawan angkatan 1980-1990an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.