Ada yang baru nih dari Songmont! Tas Elegan dengan Kualitas Terbaik

Puisi: Selamat Tinggal Pantai Padang (Karya Darman Moenir)

Puisi "Selamat Tinggal Pantai Padang" karya Darman Moenir menggambarkan perpisahan dengan pantai Padang dalam nada nostalgia dan kesedihan yang ...
Selamat Tinggal Pantai Padang
(Intuisi buat: Darhana Bakar)

selamat tinggal pantai Padang
setelah kuhitung pasirmu
duka dalam bayang
diriku

selamat tinggal pantai Padang
kupergi dalam mengayuh
segala cerita kita tuang
kasih!

bibirmu yang hampir tenggelam
langitmu yang muram. Kelam
tapi kau selalu tak diam
salam!

Sumber: Tonggak (1987)

Analisis Puisi:

Puisi "Selamat Tinggal Pantai Padang" karya Darman Moenir menggambarkan perpisahan dengan pantai Padang dalam nada nostalgia dan kesedihan yang mendalam. Dalam puisi ini, penulis merangkai kata-kata untuk mengungkapkan perasaan kehilangan akan momen-momen indah yang pernah dialami di tempat itu.

Tema Sentral

  • Perpisahan dan Nostalgia: Puisi ini menggambarkan perasaan penulis yang harus meninggalkan pantai Padang, tempat yang memiliki makna emosional dan kenangan indah baginya. Tema perpisahan dan nostalgia tercermin dalam ungkapan "selamat tinggal" yang menyiratkan akhir dari sesuatu yang berarti dalam kehidupannya.
  • Kehadiran Alam: Penulis mempergunakan elemen alam seperti pasir, langit, dan laut untuk menggambarkan suasana perpisahan. Pasir yang dihitung dan bayang-bayang yang melukiskan duka menunjukkan kedalaman perasaan yang dirasakan oleh penulis.

Gaya Bahasa dan Struktur

  • Imaji Visual dan Emosional: Penggunaan imaji visual seperti "pasirmu" dan "bayang diriku" membantu pembaca untuk merasakan suasana perpisahan secara langsung. Ini juga memperkuat tema nostalgia dan kesedihan yang diungkapkan dalam puisi.
  • Rima dan Ritme: Puisi ini memiliki ritme yang tenang dan rima yang terkendali, memberikan kesan harmonis dan melankolis yang cocok dengan tema perpisahan dan kenangan.

Interpretasi dan Makna

  • Kenangan yang Tersimpan: Puisi ini menunjukkan betapa pentingnya kenangan dalam kehidupan seseorang. Meskipun penulis meninggalkan pantai Padang, kenangan akan tempat itu tetap terjaga dalam ingatannya. Ini mencerminkan betapa berharga dan mendalamnya pengalaman yang pernah dialami di sana.
  • Emosi dalam Perpisahan: Ungkapan tentang "bibirmu yang hampir tenggelam" dan "langitmu yang muram" menggambarkan suasana hati yang suram dalam momen perpisahan. Ini menyoroti betapa emosionalnya meninggalkan sesuatu yang dicintai.
Puisi "Selamat Tinggal Pantai Padang" karya Darman Moenir adalah sebuah karya yang menggambarkan perasaan nostalgia, kesedihan, dan perpisahan dengan indah. Dengan menggunakan imaji alam dan rima yang mendalam, puisi ini berhasil menyampaikan pesan tentang kepentingan kenangan dan kedalaman perasaan dalam menghadapi perpisahan. Melalui pengalaman pribadi penulis, kita diajak untuk merenungkan arti kehilangan dan kekuatan kenangan dalam membentuk identitas dan emosi seseorang.

Puisi: Selamat Tinggal Pantai Padang
Puisi: Selamat Tinggal Pantai Padang
Karya: Darman Moenir

Biodata Darman Moenir:
  • Darman Moenir (dieja Darman Munir) lahir di Sawah Tangah, Pariangan, Tanah Datar, Sumatra Barat, pada tanggal 27 Juli 1952.
  • Darman Moenir meninggal dunia di Kota Padang, Sumatra Barat, pada tanggal 30 Juli 2019 (pada usia 67 tahun).
  • Darman Moenir adalah salah satu sastrawan angkatan 1980-1990an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.