Puisi: Pinggir Sawah (Karya Trisno Soemardjo)

Puisi "Pinggir Sawah" karya Trisno Soemardjo adalah sebuah puisi yang menggambarkan keindahan dan kehidupan di pinggir sawah. Dalam puisi ini, .....
Pinggir Sawah


Kalau kita lintasi jalan yang lengang
Di mana batang bambu melunglai lelah
Bagai tanglung alam mengulur salam
Kita dengarkan sambil melenggang lalu
Lenguh lembu di belakang bambu.

Dalam bayangan daun mendesau
Hati mengaji hikmat yang sedap.
Alangkah sukur bekerja di sini
Di tengah rahmat kaum petani,
Dan di medan kehijauan terlaksana bahagia
Manusia pertama di permulaan zaman.

Cobalah melengah lelah di pinggir parit
Menggerisik bisik airnya mengalir melalui lapangan
Perak pendarnya menampung terawang benderang
Yang kini biru menuang terang
Padi hijau membaris garis, menggantang bayang
Di atas kaca yang menggenang gemilang.

Jakarta, 24 Desember 1951

Sumber: Gema Tanah Air (1959)

Analisis Puisi:
Puisi "Pinggir Sawah" karya Trisno Soemardjo adalah sebuah puisi yang menggambarkan keindahan dan kehidupan di pinggir sawah. Dalam puisi ini, penyair mengekspresikan pengalaman berjalan di sekitar sawah dan merenungkan keindahan alam serta kerja keras petani.

Gambaran Alam: Puisi ini menyajikan gambaran alam yang indah dan menyejukkan. Batang bambu yang melunglai, tanglung alam, lenguh lembu, dan bayangan daun yang mendesau menciptakan suasana alam yang tenang dan damai.

Penghayatan Alam: Penyair mengajak pembaca untuk merenungkan dan menghayati keindahan alam di pinggir sawah. Suara lenguh lembu dan desauan daun menjadi bagian dari meditasi tentang kehijauan alam dan hikmat yang terkandung di dalamnya.

Penghargaan Terhadap Petani: Puisi ini juga menggambarkan penghargaan penyair terhadap petani. Petani dianggap sebagai pemimpin dalam medan kehijauan ini, dan kehidupan mereka yang sederhana dan kerja keras memberikan rahmat kepada kaum petani.

Simbolisme dan Kecemerlangan Alam: Penyair menggunakan simbolisme untuk menyampaikan keindahan alam yang mengagumkan. Perak pendarnya menampung terawang benderang menggambarkan sinar matahari yang mencerminkan cahaya keemasan di permukaan air.

Keindahan dan Harmoni: Puisi ini menciptakan gambaran harmoni antara manusia, alam, dan kehidupan di pinggir sawah. Penyair menggambarkan bahwa keberadaan manusia pertama di permulaan zaman adalah saat-saat kebahagiaan dan kedamaian.

Puisi "Pinggir Sawah" karya Trisno Soemardjo adalah sebuah puisi yang menghadirkan keindahan alam dan kehidupan di pinggir sawah. Penyair menyajikan gambaran yang indah tentang alam dengan penghayatan yang mendalam. Puisi ini juga mengekspresikan penghargaan terhadap petani dan menciptakan gambaran harmoni antara manusia dan alam. Dengan penggunaan simbolisme yang cerdas, puisi ini berhasil menciptakan gambaran yang mengagumkan dan menyentuh hati pembaca.


Puisi Trisno Soemardjo
Puisi: Pinggir Sawah
Karya: Trisno Soemardjo

Biodata Trisno Soemardjo:
  • Trisno Soemardjo (dieja Trisno Sumarjo) lahir pada tanggal 6 Desember 1916 di Surabaya.
  • Trisno Sumardjo meninggal dunia pada tanggal 21 April 1969 (pada usia 52 tahun) di Jakarta.
  • Trisno Sumardjo adalah salah satu Sastrawan Angkatan 1945.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.