Pantun Di Sawah Jangan Memukat Ikan
(Pantun Sitti Nurbaya)
Di sawah jangan memukat ikan,
ikan bersarang dalam padi.
Susah tak dapat dikatakan,
ditanggung saja dalam hati.
Gantungan dua tergantung,
tergantung di atas peti.
Ditanggung tidak tertanggung,
sakit memutus rangkai hati.
Buah pinang di dalam puan,
tumpul kacip asah di batu.
Tidaklah iba gerangan tuan,
kepada adik yatim piatu?
Labuk baik kuala dalam,
pasir sepanjang muaranya,
Buruk baik minta digenggam,
badanlah banyak sengsaranya.
Ikatkan mati pisang berjantung,
hunus keris letakkan dia.
Niat hati hendak bergantung,
putus tali apakan daya.
Puisi: Pantun Di Sawah Jangan Memukat Ikan
Karya: Marah Roesli
Biodata Marah Roesli:
- Marah Roesli (dieja Marah Rusli) lahir di Padang, Sumatra Barat, pada tanggal 7 Agustus 1889.
- Marah Roesli meninggal dunia di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 17 Januari 1968 (pada usia 78 tahun).
- Marah Roesli adalah sastrawan Indonesia angkatan Balai Pustaka.
- Pantun di atas merupakan bagian dari buku Sitti Nurbaya (1920).