Puisi: Jangan Harap (Karya A.A. Navis)

Puisi "Jangan Harap" karya A.A. Navis adalah sebuah karya yang mengandung pesan moral dan kritik terhadap perilaku manusia.
Jangan Harap

Semanis mulut bicara
kalau bukti tiada
jangan harap orang akan percaya.

sebaik baik budi
kalau suka melanggar janji
jangan harap orang akan sudi.

seelok elok laku
kalau selalu suka menipu
jangan harap orang akan semau.

sebagus bagus rupa
kalau suka berbuat hina
jangan harap orang akan suka.

18 Mei 1949

Sumber: Dermaga Lima Sekoci (2000)

Analisis Puisi:

Puisi "Jangan Harap" karya A.A. Navis adalah sebuah karya yang mengandung pesan moral dan kritik terhadap perilaku manusia.

Pernyataan Umum: Puisi dimulai dengan pernyataan umum bahwa keindahan bicara tidak akan meyakinkan jika tidak didukung oleh bukti. Ini menunjukkan pentingnya integritas dan kejujuran dalam komunikasi.

Ketidakpercayaan Akibat Ketidaksetiaan: Setiap bait menekankan bahwa tindakan tidak setia, seperti melanggar janji atau berbuat hina, akan merusak reputasi seseorang. Puisi mengecam perilaku-perilaku ini sebagai penyebab ketidakpercayaan.

Korelasi Antara Budi, Janji, dan Tindakan: Puisi menunjukkan korelasi yang kuat antara budi, janji, dan tindakan. Meskipun seseorang memiliki budi baik, ketidaksetiaan dalam menjaga janji atau berbuat jahat dapat merusak citra dan menjatuhkan reputasi.

Peringatan untuk Tidak Menipu: Ada peringatan kuat dalam puisi ini terhadap perilaku menipu. Meskipun seseorang memiliki laku yang baik, namun bila suka menipu, orang lain tidak akan bersedia bekerjasama atau mempercayainya.

Implikasi Terhadap Hubungan Sosial: Puisi ini menggambarkan implikasi negatif terhadap hubungan sosial ketika seseorang melanggar norma-norma moral. Ketidaksetiaan dan perilaku tidak jujur dapat merusak hubungan antarindividu dan menyebabkan isolasi.

Struktur dan Ritme: Dengan penggunaan struktur yang sederhana namun efektif, puisi ini menegaskan setiap pernyataannya dengan tegas. Ritme puisi memberikan kejelasan dalam menyampaikan pesan moralnya.

Gaya Bahasa yang Sederhana: A.A. Navis menggunakan bahasa yang sederhana, tetapi penuh makna. Pemilihan kata yang tajam dan lugas meningkatkan daya ungkap puisi.

Puisi "Jangan Harap" adalah peringatan kuat tentang pentingnya moralitas, kejujuran, dan integritas dalam interaksi sosial. Navis menekankan bahwa tidak peduli seberapa baik perilaku seseorang secara umum, ketidaksetiaan dan ketidakjujuran dapat merusak reputasi dan hubungan dengan orang lain.

Puisi: Jangan Harap
Puisi: Jangan Harap
Karya: A.A. Navis

Biodata A.A. Navis:
  • A.A. Navis (Haji Ali Akbar Navis) lahir di Kampung Jawa, Padang Panjang, Sumatra Barat, pada tanggal 17 November 1924.
  • A.A. Navis meninggal dunia di Padang, Sumatra Barat, pada tanggal 22 Maret 2003 (pada usia 78 tahun).
  • A.A. Navis adalah salah satu sastrawan angkatan 1950–1960-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.