Puisi: Dalam Kamar (Karya Gunoto Saparie)

Puisi: Dalam Kamar Karya: Gunoto Saparie
Dalam Kamar


dalam gelap kamarmu
di malam jahanam itu
dua titik nyala matamu
membakarku, menghanguskanku

apakah benar kau menyayangiku?
apakah benar aku menghendakimu?
apakah benar kau mengenalku?
apakah benar aku menginginkanmu?

dalam gelap kamarmu
di malam terkutuk itu
bisa kulihat kilau tubuhmu
bisa kuterka makna erangmu

ada sebutir kancing kemejaku
jatuh di lantai dingin kelabu
ada puisi, cinta, dan nafsu
berkelindan di antara bahu dan susu

akukah penyanjungmu, sang betina
pemuas sejati di malam buta
akulah penyairmu, sang wanita
penebar kata dan pesona mandraguna

2021

Gunoto Saparie
Puisi: Dalam Kamar
Karya: Gunoto Saparie


BIODATA GUNOTO SAPARIE

Lahir di Kendal, Jawa Tengah, 22 Desember 1955. Pendidikan formal yang ditempuh adalah Sekolah Dasar Kadilangu, Cepiring, Kendal, Sekolah Menengah Pertama Cepiring, Kendal, Sekolah Menengah Ekonomi Atas Kendal, Akademi Uang dan Bank Yogyakarta, dan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Semarang. Sedangkan pendidikan nonformal Madrasah Ibtidaiyyah Islamiyyah Tlahab, Gemuh, Kendal dan Pondok Pesantren KH Abdul Hamid Tlahab, Gemuh, Kendal.

Selain menulis puisi, ia juga mencipta cerita pendek, kritik sastra, esai, dan kolom, yang dimuat di sejumlah media cetak terbitan Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, Brunei Darussalam, Malaysia, Australia, dan Prancis. Kumpulan puisi tunggalnya yang telah terbit adalah Melancholia (Damad, Semarang, 1979), Solitaire (Indragiri, Semarang, 1981),  Malam Pertama (Mimbar, Semarang, 1996),  Penyair Kamar (Forum Komunikasi Wartawan Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Semarang, 2018), dan Mendung, Kabut, dan Lain-lain (Cerah Budaya Indonesia, Jakarta, 2019). Kumpulan esai tunggalnya Islam dalam Kesusastraan Indonesia (Yayasan Arus, Jakarta, 1986). Kumpulan cerita rakyatnya Ki Ageng Pandanaran: Dongeng Terpilih Jawa Tengah (Pusat Bahasa, Jakarta, 2004).  Novelnya Selamat Siang, Kekasih dimuat secara bersambung di Mingguan Bahari, Semarang (1978) dan Bau (Pelataran Sastra Kaliwungu, Kendal, 2019) yang menjadi nomine Penghargaan Prasidatama 2020 dari Balai Bahasa Jawa Tengah.

Ia juga pernah menerbitkan antologi puisi bersama Korrie Layun Rampan berjudul Putih! Putih! Putih! (Yogyakarta, 1976) dan Suara Sendawar Kendal (Karawang, 2015). Sejumlah puisi, cerita pendek, dan esainya termuat dalam antologi bersama para penulis lain.  Puisinya juga masuk dalam buku Manuel D'Indonesien Volume I terbitan L'asiatheque, Paris, Prancis, Januari 2012. Ia juga menulis puisi berbahasa Jawa (geguritan) di Panjebar Semangat dan Jaya Baya. Ia menjabat Pemimpin Redaksi Kampus Indonesia (Jakarta), Tanahku (Semarang), Delik Hukum Jateng (Semarang) setelah sebelumnya menjabat Redaktur Pelaksana dan Staf Ahli Pemimpin Umum Koran Wawasan (Semarang), Pemimpin Redaksi Radio Gaya FM (Semarang), Redaktur Pelaksana Tabloid Faktual (Semarang), Redaktur Pelaksana Tabloid Otobursa Plus (Semarang), dan Redaktur Legislatif  (Jakarta).

Saat ini ia menjabat Ketua Umum Dewan Kesenian Jawa Tengah (DKJT), Fungsionaris Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Wilayah Jawa Tengah, Ketua III Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Jawa Tengah, dan Ketua Forum Komunikasi Wartawan Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah. Sebelumnya ia pernah menjabat Ketua Kelompok Studi Seni Remaja (KSSR) Kendal, Ketua Pelaksana Dewan Teater Kendal, Sekretaris Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Fokusmaker) Jawa Tengah, Wakil Ketua Ormas MKGR Jawa Tengah, Fungsionaris DPD Partai Golkar Jawa Tengah, Sekretaris DPD Badan Informasi dan Kehumasan Partai Golkar Jawa Tengah, dan Sekretaris Bidang Kehumasan DPW Partai Nasdem Jawa Tengah. 

Sejumlah penghargaan di bidang sastra, kebudayaan, dan jurnalistik telah diterimanya, antara lain dari Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, Menteri Perumahan Rakyat, Menteri Penerangan, Menteri Luar Negeri, Pangdam IV/ Diponegoro, dan Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Kamar dunia dalam kamar, dalam retak bohlam raung jam dinding yang kesepian buku bergabuk dengan bau kencing tikus. sepasang mata menanam ketakutannya, di balik kain saru…
  • Pada Suatu Kamar Tidur – dari foto-foto Sonya Hurtado 1. Jika suatu ketika kamu bertemu putri duyung, jangan lupa tanyakanbagaimana ia bisa sembunyi begitu lama di 1975. …
  • Bukalah KamarKalau aku kembali ke kamarmu — mencumbu,adalah karena aku rindu kepastian-kepastian.Pernahkah kau merasakan keinginanuntuk menggosokkan tubuh ke bumidan menciumnya lag…
  • Jendela Dunia yang menjenguk ke dalam kamar Tersenyum ia bertelekan di bingkai jendela Memandang kepadaku kawannya dalam nanar Terlalu lama baru akan menjadi reda. 1956Sumb…
  • Kamar Kalau aku menjenguk dari kamar ke kamar Warna di mana pun sama: sakit dan kabur samar Pedih karena panas yang menusuk kalbu Kalau siang, kalau malam jingga kelabu A…
  • Sebuah KamarDalam kamar ini mulanya kami berdua (aku dan istriku) lalu lahirlah anak-anak datang beruntun. Kamar ini siang dan malam kami benahi dengan mimpi dengan ha…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.