Anak Hilang
Sudah begitu lama tak dikenalnya lagi kasih manusia
sudah begitu lama
bayi bayi tengkurap tak mengerti muka muka tua berpalingan
sebuah ratap sedih dalam bayang senja menghilang
Manakah itu bapak
yang melepasnya mengenal tanah dan laut
yang melepasnya dari peraman susu ibunda penghabisan
Anak malang hari ini tamasya di bumi Tuhan
ia berkisah tentang kota kota yang dilaluinya
ia bicara tentang orang orang yang dirinduinya
Angin berisik dalam bujukan halus sebuah lagu
pada kesunyian senja berderit hati sendu pilu
melepas sisi dada penuh pemberontakan
Bagai terangkum desir lautan pada matanya
dan kepada ombak ia bisikkan tangis dan rindunya
sekali burung camar berputar tak tahu ke mana angin berpusing
tapi dialah kini yang berlalu
pergi bersama lanun ke laut lepas
tanpa satu ucapan
Sebuah lagu terdengar dari perbatasan
sebuah salam atas kepergian bayangan terakhir
ada jejak putus putus
dan lenyap ke dalam air
Selat Sunda, 17 Maret 1956
Sumber: Nafiri (1983)
Puisi: Anak Hilang
Karya: Djamil Suherman
Biodata Djamil Suherman:
- Djamil Suherman lahir di Surabaya, pada tanggal 24 April 1924.
- Djamil Suherman meninggal dunia di Bandung, pada tanggal 30 November 1985 (pada usia 61 tahun).
- Djamil Suherman adalah salah satu sastrawan angkatan 1966-1970-an.