Puisi: Tentang Kawan (Karya Sutan Iwan Soekri Munaf)

Puisi "Tentang Kawan" karya Sutan Iwan Soekri Munaf mengeksplorasi tema tentang kehilangan kawan atau persahabatan dalam berbagai konteks alamiah ...
Tentang Kawan

Seperti meniti jalan setapak ditemani udara basah aroma pepohonan dan dingin: Tidak ada lagi kawan

Seperti melangkah di tengah gurun pasir dan mentari menertawai setiap fatamorgana yang terjadi: Tak ada lagi kawan

Seperti malam beranjak dihadang subuh dan lamat-lamat suara dedaunan berdesiran dibelai angin: Tak ada lagi kawan

Seperti pagi kehilangan embun pada setiap rerumputan dan siang kehilangan mentari di antara seribu derap mobil tua menyemprotkan asap solar ke tengah kita: Tak ada lagi kawan

Seperti kata menanam makna dalam-dalam: Tak ada lagi kawan

Juli, 2000

Analisis Puisi:

Puisi "Tentang Kawan" karya Sutan Iwan Soekri Munaf adalah sebuah karya yang menggambarkan perasaan kehilangan dan kesendirian yang mendalam. Puisi ini mengeksplorasi tema tentang kehilangan kawan atau persahabatan dalam berbagai konteks alamiah dan kehidupan.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini terdiri dari lima bait pendek dengan sturktur paragraf, setiap baitnya dimulai dengan frasa "Seperti", yang memberikan ritme dan pola pengulangan yang kuat. Gaya bahasanya sederhana namun penuh dengan imajinasi dan simbolisme.
  • Pola Pengulangan: Frasa "Tak ada lagi kawan" yang mengulang pada setiap bait memberikan kesan kepastian dan keputusan tentang kehilangan kawan.
  • Imaji: Munaf menggunakan gambaran alam seperti udara basah, gurun pasir, malam, subuh, embun, dan siang untuk menggambarkan berbagai situasi di mana kehilangan kawan dirasakan.

Tema Utama

  • Kehilangan dan Kesendirian: Tema utama puisi ini adalah kehilangan kawan dan kesendirian yang dihadapi sebagai konsekuensi dari waktu dan perubahan.
  • Alam dan Waktu: Penggambaran alam dan perubahan waktu (malam, pagi, siang) memberikan latar belakang yang menunjukkan bagaimana kehilangan kawan bisa terasa dalam berbagai konteks alamiah.

Simbolisme dan Imaji

  • Udara basah dan aroma pepohonan: Menggambarkan suasana yang menenangkan namun juga kesendirian karena tidak ada lagi kawan.
  • Gurun pasir dan fatamorgana: Menyiratkan ketidakpastian dan kehilangan orientasi, mencerminkan perasaan tersesat tanpa kawan.
  • Subuh dan dedaunan berdesiran: Melambangkan perubahan dan kehilangan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Embun dan mentari: Simbol dari keindahan dan kehilangan yang dihadapi dengan berjalannya waktu.

Pesan Moral

Puisi ini menyampaikan pesan tentang pentingnya kawan atau persahabatan dalam hidup seseorang. Meskipun kehilangan kawan bisa dirasakan sebagai bagian dari perjalanan hidup, tetapi kehadiran mereka memberikan makna dan kehangatan yang tidak tergantikan.

Analisis Emosional

  • Kesendirian dan Kehampaan: Puisi ini mengeksplorasi perasaan kesendirian dan kehilangan yang mendalam, yang mungkin dirasakan oleh banyak orang ketika mereka merasa tidak memiliki lagi kawan yang bisa diandalkan.
  • Keputusasaan dan Penerimaan: Frasa "Tak ada lagi kawan" menggambarkan penerimaan akan kenyataan bahwa perubahan dan waktu dapat mengubah hubungan antar manusia.
Puisi "Tentang Kawan" karya Sutan Iwan Soekri Munaf adalah sebuah puisi yang menggambarkan perasaan kehilangan dan kesendirian dengan gaya bahasa yang sederhana namun penuh makna. Dengan menggunakan alam dan waktu sebagai latar belakang, Munaf berhasil menyampaikan pesan tentang pentingnya kawan dalam hidup seseorang, serta kompleksitas emosi yang terkait dengan kehilangan mereka. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti persahabatan dan bagaimana kehilangan kawan dapat mempengaruhi seseorang secara emosional dan spiritual.

Puisi: Tentang Kawan
Puisi: Tentang Kawan
Karya: Sutan Iwan Soekri Munaf

Biodata Sutan Iwan Soekri Munaf:
  • Nama Sebenarnya adalah Drs. Sutan Roedy Irawan Syafrullah.
  • Sutan Iwan Soekri Munaf adalah nama pena.
  • Sutan Iwan Soekri Munaf lahir di Medan pada tanggal 4 Desember 1957.
  • Sutan Iwan Soekri Munaf meninggal dunia di Rumah Sakit Galaxy, Bekasi, Jawa Barat pada hari Selasa tanggal 24 April 2018.
© Sepenuhnya. All rights reserved.