Puisi: Tembang (Karya Soni Farid Maulana)

Puisi "Tembang" karya Soni Farid Maulana mengeksplorasi kedalaman perasaan dan keabadian hubungan antara individu yang saling mencintai.
Tembang

Kau yang hidup dalam ingatanku
adalah tembang yang tak pernah selesai
dilantunkan angin sepanjang waktu

Kau yang memberi arah dalam hidupku
adalah petikan kecapi, alun suling,
lagu yang tak pernah sirna di kalbuku.

1977

Sumber: Selepas Kata (2004)

Analisis Puisi:

Puisi "Tembang" karya Soni Farid Maulana menggambarkan kedalaman perasaan seseorang terhadap individu yang sangat berarti baginya.

Simbolisme Tembang: Dalam puisi ini, "tembang" menjadi simbol yang kuat. Tembang merupakan metafora bagi kenangan yang abadi dan tak terlupakan. Seperti halnya sebuah lagu yang terus berkumandang, kenangan tentang orang yang dimaksud tetap hidup dan beresonansi di hati penutur puisi.

Kekuatan Ingatan: Puisi ini mencerminkan kekuatan ingatan yang menghidupkan kembali momen-momen berharga. Meskipun waktu terus berlalu, tembang tersebut tetap hadir dan membawa pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penutur puisi.

Petikan Kecapi dan Alun Suling: Kedua alat musik tradisional ini melambangkan keindahan dan kedalaman perasaan. Petikan kecapi dan alun suling menghadirkan suasana yang tenang dan merdu, menciptakan lanskap emosional yang khas dalam hubungan antara penutur puisi dan orang yang dicintainya.

Kontemplasi Kehidupan: Puisi ini juga mencerminkan kontemplasi tentang arti hidup dan cinta. Tembang yang tak pernah selesai menggambarkan bahwa hubungan tersebut terus berkembang dan hidup dalam ingatan penutur puisi, memberikan arah dan makna dalam kehidupannya.

Keterhubungan dengan Alam: Dengan merujuk pada alam dan alat musik tradisional, puisi ini menciptakan hubungan yang erat antara manusia dan lingkungannya. Suara angin dan alunan musik alami menjadi bagian tak terpisahkan dari tembang yang abadi dalam ingatan.

Konsistensi Emosional: Puisi ini menunjukkan konsistensi emosional penutur puisi terhadap orang yang menjadi "tembang" dalam kehidupannya. Meskipun mungkin ada perubahan dan tantangan, tembang tersebut tetap menjadi pijakan dan pengingat akan keberadaan yang amat berarti.

Dengan demikian, puisi "Tembang" karya Soni Farid Maulana adalah sebuah penggambaran yang indah tentang kekuatan kenangan, hubungan, dan makna dalam kehidupan manusia. Melalui metafora tembang, puisi ini mengeksplorasi kedalaman perasaan dan keabadian hubungan antara individu yang saling mencintai.

Soni Farid Maulana
Puisi: Tembang
Karya: Soni Farid Maulana

Biodata Soni Farid Maulana:
  • Soni Farid Maulana lahir pada tanggal 19 Februari 1962 di Tasikmalaya, Jawa Barat.
  • Soni Farid Maulana meninggal dunia pada tanggal 27 November 2022 (pada usia 60 tahun) di Ciamis, Jawa Barat.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.