Selembar Daun
– Wing Kardjo
Selembar daun, gugur
Tanah menanti. Isyaratnya
Menyimpan hakekat
(Fossil sari gairah)
Dan kini – kau pun berontak
Saat jiwa didera sunyi
Walau dengan hati lega
Kita telan arti tua
Gugur. Selembar daun gugur
Kesunyian kabut pun bergetar
Akrab menjemput!
1982
Sumber: Para Penziarah (1987)
Analisis Puisi:
Puisi "Selembar Daun" karya Soni Farid Maulana adalah sebuah karya sastra yang memaparkan tema-tema universal seperti perubahan, kematian, dan keheningan, melalui gambaran alam dan pengalaman manusia.
Simbolisme Alam: Puisi ini menggunakan simbolisme alam, khususnya daun, untuk menyampaikan pesan tentang siklus kehidupan dan kematian. Daun yang gugur menjadi metafora bagi kematian dan keheningan, sementara tanah yang menanti merupakan simbol bagi siklus kehidupan yang terus berlanjut.
Perubahan dan Ketidaknyamanan: Penyair menyoroti perubahan yang tak terhindarkan dalam kehidupan manusia, serta ketidaknyamanan yang sering kali menyertainya. Proses gugurnya daun mencerminkan perubahan dan penerimaan akan takdir, meskipun itu seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman dan perlawanan.
Kesendirian dan Keakraban dengan Kematian: Puisi ini juga mengeksplorasi tema kesendirian dan keakraban dengan kematian. Pengalaman jiwa yang didera sunyi menggambarkan kesendirian yang mendalam, namun juga merupakan kesempatan untuk memahami keheningan yang melahirkan kebijaksanaan dan kedamaian.
Penolakan terhadap Arti Tua: Penyair mengekspresikan penolakan terhadap arti tua atau kebijaksanaan konvensional yang mungkin sudah tidak relevan lagi dalam menghadapi perubahan zaman. Meskipun demikian, penolakan tersebut juga diiringi dengan hati lega, menunjukkan adanya pemahaman dan penerimaan akan keadaan.
Gaya Bahasa yang Sederhana Namun Kuat: Puisi ini menggunakan gaya bahasa yang sederhana namun kuat, dengan penggunaan kata-kata yang padat dan gambaran yang tajam. Hal ini memperkuat pesan-pesan yang disampaikan penyair, serta memperkaya makna-makna yang tersirat dalam setiap barisnya.
Puisi "Selembar Daun" karya Soni Farid Maulana adalah sebuah karya sastra yang memaparkan tema-tema universal tentang perubahan, kematian, dan kesendirian melalui gambaran alam dan pengalaman manusia. Dengan gaya bahasa yang sederhana namun kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna kehidupan dan menghadapi perubahan dengan bijaksana.
Puisi: Selembar Daun
Karya: Soni Farid Maulana
Biodata Soni Farid Maulana:
- Soni Farid Maulana lahir pada tanggal 19 Februari 1962 di Tasikmalaya, Jawa Barat.
- Soni Farid Maulana meninggal dunia pada tanggal 27 November 2022 (pada usia 60 tahun) di Ciamis, Jawa Barat.