Puisi: Hutan (Karya Soni Farid Maulana)

Puisi "Hutan" karya Soni Farid Maulana membawa pembaca ke dalam keajaiban alam, merayakan kehidupan dan keindahan yang tak tergambarkan dengan ...
Hutan

Mendengar suara hutan yang sarat embun pagi
Mendengar suara sunyi yang merayap
Dari tangkai ke tangkai pohonan; mendengar
Suara embun yang jatuh dari punggung daun
Adakah nikmat kehidupan yang ngalir bukan
Dari tanganNya?

Sumber: Lagu dalam Hujan (1996)

Analisis Puisi:

Puisi "Hutan" karya Soni Farid Maulana membawa pembaca ke dalam keajaiban alam hutan, merayakan kehidupan dan keindahan yang tak tergambarkan dengan kata-kata yang sederhana namun dalam.

Peleburan dengan Alam: Puisi ini dimulai dengan serangkaian pengalaman pendengaran yang intens, memperkenalkan pembaca pada suara hutan yang sarat dengan embun pagi. Melalui pendengaran, pembaca meresapi nuansa kealamian hutan, menunjukkan keintiman dan peleburan dengan alam.

Suara Sunyi yang Merayap: Istilah "suara sunyi" memberikan dimensi baru pada pemahaman kita tentang keheningan. Suara sunyi yang merayap memberikan kesan bahwa bahkan dalam keheningan, ada kehidupan yang mendalam dan misterius. Ini bisa diartikan sebagai kehadiran spiritual atau keajaiban yang tidak terlihat secara kasat mata.

Embun Pagi dan Keajaiban Alam: Puisi menggambarkan suara embun pagi yang jatuh dari punggung daun, menyoroti keindahan mikrokosmos alam. Pembaca diajak untuk merenung tentang keajaiban kehidupan yang bermula dari alam itu sendiri. Embun pagi menjadi simbol kesegaran dan kehidupan yang terus berproses.

Nikmat Kehidupan dari Tangan Ilahi: Pertanyaan retoris di akhir puisi menyoroti pandangan akan kehidupan yang dianggap sebagai anugerah dari Yang Maha Kuasa. Melalui kata-kata ini, penyair mengekspresikan pengagumannya terhadap kehidupan dan keindahan alam sebagai karunia yang tak ternilai.

Bahasa Sederhana yang Kuat: Soni Farid Maulana menggunakan bahasa sederhana yang sangat kuat dan mendalam. Kata-kata yang dipilihnya memberikan gambaran yang tajam dan emosional, membangun nuansa keintiman dengan alam. Pilihan kata yang efektif membantu pembaca meresapi makna secara mendalam.

Puisi "Hutan" tidak hanya merayakan keindahan alam, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenung tentang hakikat kehidupan. Melalui suara hutan yang diceritakan dengan indah, pembaca diajak untuk memahami dan menghargai keajaiban hidup yang bersumber dari tangan Sang Pencipta. Puisi ini memancarkan kepekaan dan apresiasi terhadap alam, mengingatkan kita akan keindahan yang terkadang terlupakan dalam kesibukan kita sehari-hari.

Soni Farid Maulana
Puisi: Hutan
Karya: Soni Farid Maulana

Biodata Soni Farid Maulana:
  • Soni Farid Maulana lahir pada tanggal 19 Februari 1962 di Tasikmalaya, Jawa Barat.
  • Soni Farid Maulana meninggal dunia pada tanggal 27 November 2022 (pada usia 60 tahun) di Ciamis, Jawa Barat.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.