Hari Kemerdekaan
hari kemerdekaan adalah hari memanjat pohon pinang
hari kemerdekaan adalah hari berburu bebek berenang
hari kemerdekaan adalah hari perang bantal di atas sungai berair kental
hari kemerdekaan adalah hari sepakbola lelaki berdaster
hari kemerdekaan adalah hari makan kerupuk, adalah hari lari karung lari kelereng lari antar ibu lari antar bapak
hari kemerdekaan, adalah puncak hari melupakan darah para pahlawan kemerdekaan ....
Sumber: Selendang Pelangi (2006)
Analisis Puisi:
Puisi "Hari Kemerdekaan" membawa pembaca ke dalam suasana meriah dan riang yang melibatkan berbagai aktivitas perayaan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan. Melalui gaya bahasa yang khas dan gambaran kehidupan sehari-hari, M. Poppy Hutagalung merayakan momen kebebasan dengan penuh semangat.
Nuansa Meriah dan Penuh Kebersamaan: Puisi ini menciptakan suasana ceria dan penuh semangat melalui deskripsi aktivitas-aktivitas perayaan Hari Kemerdekaan. Pemilihan kata-kata yang hidup dan warna-warni menyampaikan kegembiraan dan kebersamaan dalam merayakan kemerdekaan.
Pandangan Positif Terhadap Tradisi Perayaan: Poppy Hutagalung merayakan tradisi-tradisi khas Hari Kemerdekaan dengan pandangan positif. Aktivitas-aktivitas seperti memanjat pohon pinang, berburu bebek, dan perang bantal disajikan sebagai ekspresi kebebasan dan kegembiraan.
Sentuhan Humor: Puisi ini memberikan sentuhan humor melalui gambaran aktivitas-aktivitas yang lebih bersifat bermain dan bersenang-senang. Misalnya, perang bantal di atas sungai berair kental dan lari karung memberikan nuansa kocak pada momen perayaan.
Perlawanan Terhadap Lupa: Dengan menyebutkan "melupakan darah para pahlawan kemerdekaan," puisi ini mungkin mencerminkan keinginan untuk tidak melupakan pengorbanan dan perjuangan para pahlawan dalam mencapai kemerdekaan. Meskipun perayaan berlangsung meriah, pesan tentang menghargai sejarah dan jasa para pahlawan tetap hadir.
Pergeseran Fokus: Meskipun menggambarkan momen keceriaan dan perayaan, puisi ini juga dapat diartikan sebagai pengingat untuk tidak kehilangan makna sejati dari Hari Kemerdekaan. Ada pergeseran fokus dari aktivitas riang menjadi refleksi tentang arti sebenarnya dari kemerdekaan.
Puisi "Hari Kemerdekaan" karya M. Poppy Hutagalung menghadirkan perayaan kebebasan dalam nuansa kebersamaan dan kegembiraan. Puisi ini tidak hanya merayakan tradisi perayaan, tetapi juga memberikan sedikit refleksi dan peringatan agar kita tidak lupa akan makna sejati dari kemerdekaan yang diraih.
Puisi: Hari Kemerdekaan
Karya: M. Poppy Hutagalung
Biodata M. Poppy Hutagalung:
- M. Poppy Hutagalung lahir di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 1941.
- M. Poppy Hutagalung, setelah menikah dengan penyair A.D. Donggo (pada tahun 1967), namanya menjadi M. Poppy Donggo.
- M. Poppy Hutagalung merupakan salah satu penyair Angkatan 66.