Puisi: Catatan Kambang Iwak (Karya Sutan Iwan Soekri Munaf)

Empat sepi pada lelaki malam

menyapa angin di antara dingin dan suara musik

yang terbentang antara rumah dan seribu igauan. Akustik

telah melahap detik dan kata makin membekas ke dalam jantung. Redam

berahi huruf-huruf yang berkesinambungan memerangkap kelam

dan jangan sebut lagi menit yang datang bertubi: Mengusik

rindu di antara irama sumbang yang keluar dari mulut pemabuk: Membisik

“Janganlah pergi sebelum bersih seluruh kelam!”