Mengenang Ayahanda
Terpisah
Kembali jarak memadu resah
Sementara rindu berpacu
Aku pun ragu
Setelah waktu berjalan sudah
Aku lelah mencari kata tanpa bertemu
Beku dalam windu demi windu suaramu
membakar setiap jengkal dada tiada kalimat yang dapat merapat
Hati terjerat
Ayahanda. Aku ingin sekali mendekat
Kembali jarak dikuak
Barangkali angin sampirkan pesan
tentang ragu yang terbentang
Barangkali jalan semakin lapang
Semakin lelah
Semakin lelah
Semua menjadi bimbang
dan darah beku menggumpal-gumpal
Semua tinggal impian
Ayahanda. Aku di sini
masih mengurai seribu cerita
dan membaca sejuta makna
dalam katamu saat menyisi...
Jakarta, September 1996
Analisis Puisi:
Puisi "Mengenang Ayahanda" karya Sutan Iwan Soekri Munaf adalah ekspresi perasaan seorang anak yang merindukan sosok ayahnya. Puisi ini menggambarkan perasaan resah, rindu, dan keinginan untuk mendekat kepada ayah yang telah berpisah jauh. Penyair mencurahkan perasaannya tentang kerinduan yang mendalam, perasaan ragu, dan keinginan untuk mendengar kata-kata serta pesan ayahnya lagi.
Perasaan Resah dan Rindu: Puisi ini dimulai dengan menyatakan bahwa jarak yang memisahkan telah memunculkan perasaan resah dalam hati si penyair. Rindu terhadap sosok ayah yang telah berpisah semakin menjadi-jadi, dan ini menyebabkan keraguan dalam hati si penyair.
Hasrat Mendekat: Si penyair menyatakan keinginannya untuk mendekat kepada ayahnya, tetapi rasa ragu dan jarak yang memisahkan menjadi penghalang. Perasaan lelah dan bimbang semakin melanda, dan darahnya menjadi gelap akibat rindu yang tak terobati.
Impian Tersisa: Meskipun jarak memisahkan, si penyair tetap mengenang ayahnya dan menyimpan impian serta kenangan bersama. Meski telah berpisah, kata-kata ayah yang pernah diucapkan masih terus menghiasi pikiran si penyair.
Penyesalan: Puisi ini juga mencerminkan penyesalan dan keinginan untuk mengulang waktu, memperoleh kesempatan untuk lebih mendekat dan mendengarkan kata-kata ayah. Namun, semua ini tinggal sebagai impian di balik jarak yang memisahkan.
Puisi "Mengenang Ayahanda" karya Sutan Iwan Soekri Munaf menggambarkan perasaan rindu dan resah seorang anak terhadap sosok ayah yang telah berpisah jauh. Penyair mencurahkan perasaannya tentang kerinduan yang mendalam, perasaan ragu, dan keinginan untuk mendengar kata-kata serta pesan ayahnya lagi. Puisi ini menyentuh hati dan menggambarkan kekuatan ikatan antara ayah dan anak.
Puisi: Mengenang Ayahanda
Karya: Sutan Iwan Soekri Munaf
Biodata Sutan Iwan Soekri Munaf:
- Nama Sebenarnya adalah Drs. Sutan Roedy Irawan Syafrullah.
- Sutan Iwan Soekri Munaf adalah nama pena.
- Sutan Iwan Soekri Munaf lahir di Medan pada tanggal 4 Desember 1957.
- Sutan Iwan Soekri Munaf meninggal dunia di Rumah Sakit Galaxy, Bekasi, Jawa Barat pada hari Selasa tanggal 24 April 2018.