Puisi: Yang Tersia (Karya Rita Oetoro)

Puisi "Yang Tersia" menggambarkan keadaan batin yang sulit dan berat. Melalui penggunaan gambaran perjalanan sulit, Rita Oetoro menyampaikan ....
Yang Tersia


tidak tahu — sudah
sekian lama
kau berjalan
menyusuri via dolorosa

seperti sang echo yang
malang — hidup
tanpa harapan
'aku telah bosan hidup,
aku hendak melampiaskan keluhanku
aku hendak berbicara dalam kepahitan jiwaku.'
ayub 10 : 1


Sumber: Sangkakala (1996)

Analisis Puisi:
Puisi "Yang Tersia" karya Rita Oetoro adalah karya yang sarat dengan perasaan kehilangan, kekosongan, dan keputusasaan. Melalui ungkapan yang penuh emosi, puisi ini menggambarkan suatu keadaan jiwa yang terdalam dan penuh pertanyaan.

Judul "Yang Tersia": Judul puisi, "Yang Tersia," secara langsung menunjukkan suatu hal yang hilang atau terhilang. Ini memberi petunjuk pada perasaan kekosongan dan kehilangan yang mungkin menjadi fokus utama puisi.

Kehidupan di Via Dolorosa: Ungkapan "menyusuri via dolorosa" menciptakan gambaran perjalanan hidup yang penuh penderitaan dan kesakitan. Via Dolorosa adalah jalur di Yerusalem yang dianggap sebagai rute yang ditempuh Yesus sebelum disalibkan, dan penggunaan ungkapan ini memberi nuansa perjalanan sulit dan penuh ujian.

Sang Echo yang Malang: Perbandingan dengan "sang echo yang malang" menciptakan citra kehidupan yang terus berulang tanpa tujuan atau harapan. Echo yang terdengar kembali tapi tetap terjebak dalam kehampaan menggambarkan keputusasaan yang mendalam.

Hidup Tanpa Harapan: Ungkapan "hidup tanpa harapan" menciptakan atmosfer keputusasaan yang kuat. Pemilihan kata ini menyoroti kekosongan dan kehilangan arah yang mungkin dialami oleh subjek puisi.

Puisi "Yang Tersia" adalah karya yang menggambarkan keadaan batin yang sulit dan berat. Melalui penggunaan gambaran perjalanan sulit, Rita Oetoro menyampaikan perasaan kehilangan dan keputusasaan dengan kekuatan emosional yang mendalam. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang makna hidup, pertanyaan yang tak terjawab, dan perjalanan ke dalam diri sendiri yang mungkin penuh dengan penderitaan.

Puisi: Yang Tersia
Puisi: Yang Tersia
Karya: Rita Oetoro

Biodata Rita Oetoro:
Rita Oetoro (Rita Cascia Saraswati atau Rita Oey) lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, pada tanggal 6 Desember 1943.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Sanctuary(letters two fiendsieilhard de chardint)dalam setiap ihwal — hanyaada, satu jalan menuju tuhan:'tetap setia dan jujur — kepadadiri sendiri — kepadaapa yang kau rasapaling …
  • Nyanyian Malamterbaring kita dalam kehampaan ruangdan waktu, nyalang memandang taburancahaya gemintangtidak juga lelap mimpi menenggelamkangelora sukma, mengajukangan kita dengan k…
  • Slamet,Sebuah Gunungngkau tetap menanti — dalamwarna biru yang syandumenghiburkuuntuk setia berdiri — dalamjanji abadi:I doI will — for better or worse1977Sumber: Dari Sebuah …
  • Dolce far Nientesejauh mata memandang, terhamparkehijauan tak bertepi — hijaukebun-kebun sayuran — diterpaderu angin dingin danhalimun pegunungannomor 464, lembang — sebuah pondokk…
  • Nuansasebab sebenarnya — pisausang waktu — telah dalamterhunjamsebab sebenarnya — akucinta padamu — akucinta padamusebab sebenarnya — kaudan aku — adalahmawar — mawar senja yangpen…
  • Vignetsiapakah engkau? hanyagema berpantulan— dan sebuah bayangannarcissus — di tepi kolamSumber: Dari Sebuah Album (1986)Puisi: VignetKarya: Rita OetoroBiodata …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.