Puisi: Sebuah Coretan (Karya Susy Aminah Aziz)

Puisi "Sebuah Coretan" karya Susy Aminah Aziz merangkum suasana malam yang sunyi dan mendalam, diiringi oleh kenangan yang muncul dari yang telah ...
Sebuah Coretan

malam sunyi
kenanganku datang pada yang pergi
kamar sejengkal tanya beraneka
buku-buku sekali ini enggan kujamah

hatiku singgah di gelap cuaca
di sinar bulan yang tak bercahaya
ah, sunyinya malam
terasa menyiksa diri

Sumber: Seraut Wajahku (1961)

Analisis Puisi:
Puisi "Sebuah Coretan" karya Susy Aminah Aziz merangkum suasana malam yang sunyi dan mendalam, diiringi oleh kenangan yang muncul dari yang telah pergi. Puisi ini menggambarkan perjalanan emosional penyair dalam menghadapi malam sepi, di mana kenangan dan keheningan menciptakan latar belakang yang puitis.

Malam Sunyi dan Kenangan yang Datang: Puisi dibuka dengan deskripsi malam yang sunyi. Keadaan sunyi ini menciptakan suasana yang mendalam dan puitis, menimbulkan rasa kesendirian dan introspeksi. Kemudian, penyair menyampaikan bahwa kenangannya datang pada yang pergi. Hal ini menunjukkan bahwa malam sunyi menjadi momen refleksi atas kehilangan atau kepergian seseorang yang meninggalkan jejak kenangan.

Kamar Sejengkal dan Buku-buku yang Enggan Dijamah: Penyair menggambarkan kamar yang sejengkal, menciptakan gambaran tempat yang sempit dan terbatas. Buku-buku yang ada di kamar tersebut diungkapkan sebagai sesuatu yang "enggan kujamah." Hal ini bisa mencerminkan perasaan ketidakberdayaan atau kehilangan minat terhadap hal-hal yang sebelumnya memberikan hiburan atau kegembiraan.

Hati yang Singgah di Gelap Cuaca: Dalam puisi, hati penyair disebut singgah di gelap cuaca. Metafora ini bisa menunjukkan bahwa perasaan penyair saat itu sedang dalam keadaan kelam atau suram. Gelap cuaca menjadi simbol dari suasana hati yang dipenuhi kesedihan atau kehilangan.

Sinar Bulan yang Tak Bercahaya: Penyair menciptakan citra sinar bulan yang tidak bercahaya. Hal ini bisa diartikan sebagai ketidakmampuan bulan untuk memberikan terang atau pencerahan dalam situasi yang suram. Citra ini menambahkan nuansa kesulitan atau kebingungan yang dirasakan penyair.

Penderitaan dalam Sunyi Malam: Puisi ditutup dengan pengakuan penyair bahwa sunyinya malam terasa menyiksa diri. Ungkapan ini memperkuat kesan kesendirian dan penderitaan yang dirasakan penyair dalam menghadapi malam yang sunyi. Malam yang sepi menjadi cerminan dari keheningan yang menyiksa jiwa penyair.

Puisi "Sebuah Coretan" bukan hanya sebuah kumpulan kata-kata yang indah, tetapi juga merupakan ekspresi mendalam dari perasaan kesendirian, kehilangan, dan penderitaan dalam suasana malam yang sunyi. Puisi ini menggambarkan perjalanan emosional penyair dengan menggunakan gambaran alam dan metafora, menciptakan karya yang puitis dan memprovokasi pembaca untuk merenungkan arti kehilangan dan perasaan kesepian.

Susy Aminah Aziz
Puisi: Sebuah Coretan
Karya: Susy Aminah Aziz

Biodata Susy Aminah Aziz:
  • Susy Aminah Aziz lahir pada tanggal 24 November 1937 di Jatinegara, Jakarta.
  • Nama lengkapnya adalah Susy Aminah Aziz binti Haji Abdul Aziz bin Haji Endung Mugnie. 
  • Nama panggilannya adalah None Atau Susy. Dalam dunia sastra, sering menggunakan nama samaran Sara Ananda N.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.