Puisi: Potret (Karya Rita Oetoro)

Puisi "Potret" karya Rita Oetoro menghadirkan gambaran tentang seorang pemikir yang penuh gagasan dan kejujuran, serta melibatkan pembaca dalam ....
Potret


seorang pemikir ia — penuh
gagasan murni, tegar dan bergelora
anggun tetapi jujur — seperti
sebuah buku yang terbuka
ia adalah anak sungai yang
gemercik mengalir tanpa henti

beberapa garis
beberapa titik pertemuan
menjadikan hidup
semisal teka-teki silang
di sana ia mendamba:
— jadilah kamu garam dunia!


1975

Sumber: Dari Sebuah Album (1986)

Analisis Puisi:
Puisi "Potret" karya Rita Oetoro menghadirkan gambaran tentang seorang pemikir yang penuh gagasan dan kejujuran, serta melibatkan pembaca dalam memahami esensi kehidupan dan pencarian makna.

Gambaran Seorang Pemikir: Puisi dimulai dengan gambaran seorang pemikir yang penuh dengan gagasan murni, tegar, dan bergelora. Deskripsi ini menunjukkan intensitas dan kekayaan pikiran individu yang diangkat dalam puisi.

Keterbukaan dan Keanggunan: Kata-kata "anggun tetapi jujur" menciptakan gambaran seorang individu yang tidak hanya memiliki keanggunan dalam berpikir, tetapi juga keterbukaan dan kejujuran dalam menyampaikan gagasannya. Ini menciptakan citra keindahan pikiran yang bersandar pada dasar kejujuran.

Buku yang Terbuka dan Anak Sungai yang Mengalir: Metafora "sebuah buku yang terbuka" dan "anak sungai yang gemercik mengalir tanpa henti" menggambarkan transparansi pemikir ini. Seperti buku yang terbuka, pikiran dan gagasannya terpapar untuk dilihat dan dipahami oleh siapa pun yang mau melibatkan diri. Anak sungai yang mengalir tanpa henti menciptakan gambaran kesinambungan dan kelimpahan ide.

Garis dan Titik Pertemuan: Puisi menyoroti beberapa garis dan titik pertemuan dalam kehidupan, yang menjadikan hidup seperti "semisal teka-teki silang." Ini bisa diartikan sebagai keseimbangan dan harmoni yang diciptakan melalui pertemuan antara berbagai aspek kehidupan.

Dambaan untuk Menjadi "Garam Dunia": Pernyataan "jadilah kamu garam dunia!" menyoroti keinginan pemikir ini untuk memberi makna dan memberdayakan dunia. Garam sering kali dianggap sebagai elemen yang memberikan rasa dan memberi nilai tambah pada kehidupan, dan di sini, pemikir diundang untuk menjadi bagian dari proses ini.

Puisi "Potret" membawa pembaca ke dalam potret seorang pemikir yang mencurahkan gagasannya dengan keanggunan dan kejujuran. Melalui metafora yang kuat dan bahasa yang indah, Rita Oetoro berhasil menggambarkan kompleksitas pikiran individu dan keinginannya untuk memberikan kontribusi positif pada dunia. Puisi ini tidak hanya menggambarkan seorang pemikir, tetapi juga mengundang pembaca untuk merenung tentang keindahan dan makna dalam kehidupan sehari-hari.

Puisi Potret
Puisi: Potret
Karya: Rita Oetoro

Biodata Rita Oetoro:
Rita Oetoro (Rita Cascia Saraswati atau Rita Oey) lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, pada tanggal 6 Desember 1943.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.