Obsesi Salah Tempat
Kuikuti arus-arus jemu
menguras warna-warni semu
namun tak jua kutemui, sesuatu
yang seteduh bisikan itu.
Ingatan telah
membawaku menjelajah
ke segala arah
tapi waktu
tak pernah mengizinkanku
untuk sekali melupakanmu.
Aku memang
tak pernah pulang
dari tatapmu nan tualang
dan hatiku
tak pernah mengizinkanku
untuk berhenti mencintaimu.
27/01/2021
Analisis Puisi:
Puisi "Obsesi Salah Tempat" karya A. Munandar adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan obsesi dan kerinduan yang mendalam terhadap seseorang. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun padat, A. Munandar mengungkapkan kompleksitas dan kekuatan emosi manusia dalam menghadapi cinta dan kerinduan.
Arus Emosi dan Ketidakpuasan: Puisi ini dimulai dengan gambaran tentang perasaan jemu dan kebosanan yang dialami oleh penyair. "Kuikuti arus-arus jemu" mencerminkan perasaan ketidakpuasan dan kekosongan dalam hidup, di mana segala sesuatu terasa kosong dan tak berarti.
Obsesi dan Kerinduan yang Tak Tertahankan: A. Munandar mengungkapkan kegigihan dan ketidakmampuan penyair untuk menemukan pengganti atau penghibur atas kerinduan yang dirasakannya. Meskipun berusaha menjelajah dan mencari, namun kehadiran orang yang dicintai tetaplah tak tergantikan.
Keterikatan pada Kenangan dan Perasaan: Puisi ini juga menggambarkan keterikatan yang kuat pada kenangan dan perasaan terhadap orang yang dicintai. Penyair tidak pernah bisa melupakan sosok yang telah meninggalkan jejak yang dalam dalam hidupnya. Bahkan, waktu pun tidak pernah mengizinkannya untuk melupakan orang tersebut.
Ketidakmampuan untuk Melupakan dan Berhenti Mencintai: Di bait terakhir, A. Munandar menegaskan bahwa penyair tidak pernah bisa pulang dari tatapan dan cinta yang diberikan kepada orang yang dicintainya. Hal ini menggambarkan obsesi dan keterikatan yang mendalam yang membuatnya tidak mampu melupakan dan berhenti mencintai.
Kesimpulan dan Pesan: Melalui puisi "Obsesi Salah Tempat", A. Munandar mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kompleksitas perasaan cinta dan kerinduan yang mendalam. Puisi ini mengingatkan kita akan kekuatan emosi manusia dan ketidakmampuan kita untuk mengendalikan atau menghentikan perasaan yang mendalam dan kuat.
Secara keseluruhan, puisi "Obsesi Salah Tempat" adalah sebuah karya sastra yang menggugah hati dan menyentuh jiwa pembaca. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun kuat, A. Munandar berhasil menyampaikan pesan tentang obsesi, kerinduan, dan kekuatan emosi manusia dalam menghadapi cinta.
Puisi: Obsesi Salah Tempat
Karya: A. Munandar