Puisi: Meledak Hati (Karya Mochtar Lubis)

Puisi "Meledak Hati" karya Mochtar Lubis memuat banyak makna dan memperlihatkan kegelisahan seseorang di tengah kegelapan malam.
Meledak Hati


dalam malam
kelam ini
meledak hati
aduh, kapan
datang pagi?


8 Mei 1965

Sumber: Catatan Subversif (1980)

Analisis Puisi:
Puisi "Meledak Hati" karya Mochtar Lubis adalah sebuah karya singkat namun penuh dengan intensitas emosional. Meskipun pendek, puisi ini memuat banyak makna dan memperlihatkan kegelisahan seseorang di tengah kegelapan malam.

Gambaran Kegelapan dan Kegelisahan: Puisi dimulai dengan gambaran malam yang kelam, menciptakan suasana yang suram dan terasa terlalu lama. Kata-kata yang dipilih menunjukkan perasaan kesepian dan kegelisahan yang mendalam.

Ledakan Emosional yang Kuat: Pada baris ketiga, "meledak hati," penyair mengekspresikan perasaan yang meledak atau pecah. Ini bisa diartikan sebagai ledakan emosional yang kuat, yang menunjukkan tekanan atau beban yang sangat besar yang dirasakan oleh penyair.

Rasa Rindu akan Pagi: Dengan bertanya, "aduh, kapan datang pagi?" menunjukkan keinginan penyair untuk berakhirnya kegelapan dan rasa gelisah di malam hari. Pagi di sini mungkin melambangkan harapan, cahaya, atau kelegaan setelah kegelapan malam.

Emosi yang Tersirat dan Rindu akan Ketenangan: Meskipun singkat, puisi ini berhasil menyampaikan emosi yang kuat dengan kata-kata yang sederhana. Ada rasa kelelahan, kecemasan, dan kerinduan akan ketenangan yang tersirat di balik kata-kata yang dipilih.

Kesederhanaan: Meskipun puisi ini sangat sederhana, tetapi melalui keindahan sederhana dan kesederhanaan kata-kata, penyair berhasil menyampaikan gambaran yang kuat tentang kegelisahan dan keinginan akan pembebasan dari kegelapan.

Puisi "Meledak Hati" adalah sebuah ekspresi singkat yang penuh dengan kegelisahan dan keinginan akan kelegaan di tengah kegelapan malam. Dengan kata-kata yang sederhana, penyair berhasil menyampaikan emosi yang mendalam, menunjukkan perjuangan penyair dalam menantikan pagi yang membawa cahaya dan ketenangan.
Mochtar Lubis
Puisi: Meledak Hati
Karya: Mochtar Lubis

Biodata Mochtar Lubis:
  • Mochtar Lubis adalah salah satu penulis puisi, novel, cerpen, penerjemah, pelukis, dan sekaligus jurnalis ternama.
  • Mochtar Lubis lahir pada tanggal 7 Maret 1922 di Padang, Sumatera Barat.
  • Mochtar Lubis meninggal dunia pada tanggal 2 Juli 2004 di Jakarta.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.