Puisi: Kyai Haji Achmad Dahlan (Karya Sides Sudyarto D. S.)

Kyai Haji Achmad Dahlan- 1946
Kyai, dikau adalah ulama IndonesiaYang sadar selalu akan nasib bangsamuKau tebarkan amal solehmuKau panjatkan sinar dakwahmu
Langkah demi langkah kau menitiDi jalan Allah Nan Maha SuciKau bangkitkan gairah iman bangsamuKau tumbuhkan jiwa agama di negerimu
Achmad Dahlan, semoga arwahmu diterimaDi sisi Allah nan Maha AgungKupanjatkan doa, semoga amal ibadahmuDiterima oleh Tuhan Yang Maha Esa
Sumber: Pahlawan dalam Puisi (1979)

Analisis Puisi:

Puisi "Kyai Haji Achmad Dahlan" adalah sebuah penghormatan yang tulus terhadap seorang tokoh agama yang dihormati, Achmad Dahlan.

Penghormatan terhadap Ulama: Puisi ini menggambarkan penghormatan yang tulus terhadap ulama Indonesia, Kyai Haji Achmad Dahlan. Dia digambarkan sebagai figur yang memperjuangkan nasib bangsa dan memperjuangkan kebaikan umatnya.

Kesadaran Agama dan Nasionalisme: Penyair menekankan kesadaran agama dan nasionalisme yang kuat dalam karakter Kyai Haji Achmad Dahlan. Dia dipandang sebagai sosok yang selalu memperhatikan kesejahteraan bangsanya serta membangkitkan semangat keagamaan di tengah masyarakat.

Pembawa Cahaya Dakwah: Dalam puisi ini, Achmad Dahlan digambarkan sebagai pembawa cahaya dakwah yang terus menerangi jalan kebaikan bagi umatnya. Dia menempuh langkah-langkah yang teguh dalam meniti jalan agama dan selalu menanamkan semangat keimanan di hati umatnya.

Doa dan Harapan: Penyair mengakhiri puisi dengan doa, mengharapkan bahwa amal ibadah dan pengabdian Kyai Haji Achmad Dahlan diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini mencerminkan rasa hormat dan penghargaan yang mendalam terhadap kontribusi dan dedikasinya.

Dengan demikian, puisi ini tidak hanya sekadar penghormatan terhadap seorang ulama, tetapi juga merupakan pengakuan akan peran penting ulama dalam memimpin dan membimbing masyarakat menuju kebaikan dan kesejahteraan.

Puisi: Kyai Haji Achmad Dahlan

Karya: Sides Sudyarto D. S.

Biodata Sides Sudyarto D. S.:

• Sudiharto lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Juli 1942.
• Sudiharto meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 14 Oktober 2012.
• Sudiharto menggunakan nama pena Sides Sudyarto D. S. (Sides = Seniman Desa. huruf D = nama ibu, yaitu Djaiyah. huruf S = nama ayah, yaitu Soedarno).