Puisi: Angin Dusun (Karya Rita Oetoro)

Puisi "Angin Dusun" membawa pembaca ke dalam dunia yang sederhana namun sarat makna. Rita Oetoro berhasil menggambarkan kekayaan dan keindahan yang ..
Angin Dusun


kami orang-orang pedataran
jauh dari pantai dari gunung

subur tanah sumber perut kami
sawah-sawah dan kebun kelapa
hati kami tersangkut di dalamnya

kami orang-orang pedataran
di sini hidup kami mati kami


1959

Sumber: Dari Sebuah Album (1986)

Analisis Puisi:
Puisi "Angin Dusun" karya Rita Oetoro menggambarkan kehidupan dan keterikatan manusia dengan alam, khususnya dalam konteks dusun atau pedataran.

Identitas Lokal: Puisi ini menyoroti identitas lokal dan kehidupan masyarakat pedataran yang jauh dari pantai dan gunung. Dengan menggambarkan kondisi geografis dan lingkungan sekitar, penyair memberikan ciri khas pada dusun sebagai tempat yang subur dengan tanah sebagai sumber kehidupan.

Hubungan Manusia dengan Alam: Sentuhan tanah subur, sawah-sawah, dan kebun kelapa menunjukkan ketergantungan manusia pada alam. Tanah di dalam puisi bukan hanya medium untuk menanam, melainkan juga tempat di mana hati dan jiwa masyarakat pedataran tersangkut. Ini mencerminkan hubungan yang erat antara manusia dan lingkungannya.

Keseimbangan Hidup dan Kematian: Puisi menyinggung kehidupan dan kematian dengan menciptakan kontrast antara suburnya tanah sebagai sumber kehidupan dan realitas kematian yang tak terhindarkan. Keteguhan hati dan jiwa masyarakat pedataran tercermin dalam keseimbangan antara kehidupan dan mati, mengingatkan kita pada sirkulasi alamiah kehidupan.

Kesederhanaan dan Kekuatan Dusun: Dengan menyajikan gambaran dusun sebagai tempat yang sederhana, penyair menggambarkan kekuatan yang ada di dalamnya. Meskipun jauh dari pantai dan gunung yang seringkali dianggap spektakuler, kehidupan di dusun memiliki daya tarik dan kekayaan sendiri.

Rasa Pemberdayaan dan Kebanggaan: Puisi ini menciptakan nuansa pemberdayaan dan kebanggaan terhadap tempat asal. Meskipun masyarakat pedataran mungkin tidak memiliki pemandangan yang mencolok, tetapi keberadaan mereka memiliki makna mendalam dan keindahan tersendiri.

Pengorbanan dan Keterikatan Emosional: Ungkapan "hati kami tersangkut di dalamnya" menyiratkan adanya pengorbanan dan keterikatan emosional terhadap tanah dan dusun. Ini menunjukkan bahwa tanah bukan hanya sebagai sumber kehidupan fisik, tetapi juga menyimpan nilai-nilai emosional yang mendalam bagi masyarakat pedataran.

Puisi "Angin Dusun" membawa pembaca ke dalam dunia yang sederhana namun sarat makna. Rita Oetoro berhasil menggambarkan kekayaan dan keindahan yang terkandung dalam kehidupan masyarakat pedataran, mengajak kita untuk merenung tentang keterhubungan manusia dengan alam dan tempat asal mereka.

Puisi: Angin Dusun
Puisi: Angin Dusun
Karya: Rita Oetoro

Biodata Rita Oetoro:
Rita Oetoro (Rita Cascia Saraswati atau Rita Oey) lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, pada tanggal 6 Desember 1943.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.