Analisis Puisi:
Puisi "Sinanggar Tullo" karya Kurnia Effendi adalah karya sastra yang kaya akan imaji dan makna. Puisi ini menggambarkan perasaan, pengalaman, dan pandangan hidup penyair terhadap alam, air, dan kehidupan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang kuat dan puitis.
Cinta Terhadap Air dan Alam: Puisi ini membuka dengan pernyataan bahwa penyair lebih mencintai air daripada padang pasir. Ini menggambarkan cinta dan hubungan mendalam penyair dengan elemen air dan alam. Penyair merasakan kenyamanan dan kedekatan dengan air, terutama dalam penggambaran "memeluk karang Danau Toba." Ini bisa diartikan sebagai metafora untuk mengalami keindahan dan kedamaian alam, serta perasaan penyair yang tenggelam dalam pengalamannya.
Simbolisme Bintang dan Langit: Penyair membayangkan dirinya sebagai bintang di dasar langit hijau tua. Ini mencerminkan aspirasi dan impian penyair untuk bersinar, meskipun dalam kondisi yang berbeda dan tersembunyi. Penggambaran langit juga memberikan nuansa spiritual dan penuh arti, mengisyaratkan perjalanan jiwa dalam pencarian makna hidup.
Sentuhan Budaya dan Lokalitas: Puisi ini menghadirkan unsur budaya dan lokalitas dengan penggunaan istilah "sinanggar tullo," yang merupakan lagu daerah dari Sumatra Utara, tempat Danau Toba berada. Ini memberikan dimensi yang lebih dalam pada puisi, menciptakan koneksi antara pengalaman pribadi penyair dengan budaya dan tempatnya.
Penggambaran Kehidupan dan Perubahan: Penggambaran anak-anak ombak yang jinak dan pesan dari kekasih yang kesepian melukiskan kehidupan dalam dinamika dan perubahan. Melalui gambaran ini, puisi menggambarkan perasaan manusia yang bergerak di dalam alur kehidupan dan berinteraksi dengan lingkungan serta individu lainnya.
Perasaan Pilu dan Kerinduan: Puisi ini juga mengandung perasaan pilu dan kerinduan. Meskipun penyair mengulang-ulang "sinanggar tullo" sebagai sebuah ungkapan persembahan, hasil yang diterima penyair adalah kesedihan. Ini menunjukkan betapa perasaan penyair terhadap cinta dan rindu tidak selalu memiliki respons yang diinginkan.
Simbolisme Bahtera: Penggunaan simbol bahtera yang menghimpun banyak orang adalah gambaran tentang bersatu dan menghadapi perjalanan hidup bersama. Jangkar yang terakar ke lembah danau juga menggambarkan keterikatan dengan akar dan warisan nenek moyang.
Puisi "Sinanggar Tullo" menggambarkan perasaan penyair terhadap air, alam, dan kehidupan dengan bahasa yang indah dan penuh makna. Melalui imaji dan simbol-simbolnya, puisi ini mengeksplorasi perjalanan batin penyair, aspirasi, serta hubungan manusia dengan alam dan budaya.
Puisi: Sinanggar Tullo
Karya: Kurnia Effendi
Biodata Kurnia Effendi:
- Kurnia Effendi lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 20 Oktober 1960.