Puisi: Semua Musim Melihat (Karya Pudwianto Arisanto)

Puisi: Semua Musim Melihat Karya: Pudwianto Arisanto
Semua Musim Melihat


jalan berliku menanjak, merambat dalam telapak
menyunting bayangan. ubun-ubun disapu malam
bilangan kenangan dalam magrib; sujud bersama
airmata meluncur, puja-pujian Kekasih deras jua

seluruh musim melipat. trasa lumer serabut hati
dan guyuran ritme-ritme alam menyisahkan duka
persis riuh yang mengebor rintik hujan, suara-mu
kicauan burung, asap dupa; berenang dalam perih


Puisi: Semua Musim Melihat
Puisi: Semua Musim Melihat
Karya: Pudwianto Arisanto

Biodata Pudwianto Arisanto:
  • Pudwianto Arisanto adalah penyair kelahiran Pasuruan.
  • Pudwianto Arisanto lahir pada tanggal 25 Juni 1955.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Ulee Lheue, Senja Itu Berangkat melukiskan hujan di halaman. Berbaur sekerat rindu-harumnya tak sempat kunikmati. Berangkat memahat keraguan di gugur daun. Angin mengisi…
  • Sampai di ManaKenyataan diribukan mimpi walau setiap hari bermimpiSampai di mana mimpimuSampai di mana kenyataan hidupmudinding kelabu atap membisuDan orang dapat terus bertanyabag…
  • Kemarau... Detik memacu suara menjerit... Terperangkap kering musim kemarau... Kering kerontang dedaun ranting berderit... Menanti tetesan air mata langit menderau... Sawah ladang…
  • RenunganAngin mesra meraba tubuhsehalus tangan kesayanganDaun bambu berkibarselincah jari penariBerlagukah rumpun bambuatau berseruseperti gadis cilik menjemput bapaMelambaikah dau…
  • PengertianApa yang akan kukatakanbila yang dirasakansudah ada dalam hatimuApa yang akan diucapkanbila pengertiansudah bermukim dalam dadamuBiar angin merunduk dalam malam  &nb…
  • KebisuanDia tidak tertawabelum tentu manusia murungbelum tentu hujan langit mendunghidup penuh tanda tanyaBetapa berat duka melahirkan tawabetapa gelap penjara tertembus cahayakala…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.