Puisi: Nangapanda Senja (Karya Kurnia Effendi)
Puisi: Nangapanda Senja
Karya: Kurnia Effendi
Nangapanda Senja
Kaukirim dari mana bebatuan warna-warni ini?
Tak kulihat pucuk gunung, mustahil juga dari palungMenjelang petang, begitu rileks ombak bergulungDengan bunyi “kralak-kralak” seperti musik tenungBerulang kali memandikan pasir dan hati yang suwung
Untuk siapa koral dengan aneka rona bertebar di sini?
Tak kunjung henti, bertambah jumlah setiap waktuTak kunjung mengerti, apa makna hijau, kuning, cokelat, dan unguApakah ini upeti balas budi atau sesaji bagi sang penunggu?Orang-orang tak menampik rezeki, dari batu berwindu-windu
Sejak kapan batu-batu cantik kauserakkan ke pantai ini?
Irama mistis hari-hari yang berganti dari sunyi ke sunyiDesa yang tidur tenteram dalam dekap gelap dan selimut mimpiOksigen yang cukup selalu membuat segar saat bangun pagiKepada para penambang batu, tak seorang pun merasa iri
Ayat-ayat itu, berupa batu-batu, belum saatnya jadi buku
Ende Flores, 12 Maret 2015
Sumber: Hujan, Kopi, dan Ciuman (2017)
Puisi: Nangapanda Senja
Karya: Kurnia Effendi
Biodata Kurnia Effendi:
- Kurnia Effendi lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 20 Oktober 1960.