Memikul Gelisah Kiriman
di pedalam embun meleleh udara kotordan rambu-rambu lalu lintas kacau, puluhankata habis greget dalam gagang telepon.lalu mendekat pensiunku memikul gelisah kiriman,dan dibentak klakson mercy yang mengikatnyadan keluar bacaan tuyul lembar demi lembar,mengebiri fantasiku. sungguh, lucunya akumenyeret tangan-tangan besi ke sangkar itudi dalam pelototan daktarin yung waah ...!
pelangi menunggu mimpiku di tengah puingpuing lelaki yang lunglai dibakar cuacametropolis serupa libidomu meniup suratdahaga kita, dan: berkali-kali muncrat,sampai pulpen itu menghapus keraguan kekasih dan saudara-saudara mantap disambutkalung bunga atau cerita rekananku kauwariskan hadisi tuyul, dan bersama kokokmemasuki ritus upacara kasodo, aneh; siapamendengar bacaan tuyul lembar per lembarnonstop merestui gelinjang permasalahan ini
Jakarta, 9/2/1991
Puisi: Memikul Gelisah Kiriman
Karya: Pudwianto Arisanto
Catatan:
- Pudwianto Arisanto adalah penyair kelahiran Pasuruan.
- Pudwianto Arisanto lahir pada tanggal 25 Juni 1955.