Puisi: Lonceng Angin (Karya Kurnia Effendi)
Puisi: Lonceng Angin
Karya: Kurnia Effendi
Lonceng Angin: notasi ulang tahun untuk Abing Patrick
Tentu aku tak tahu berapa umurkuKecuali keloneng lonceng yang mendekatkan jarak dua bukitAku dan kau, aku dan kau
Ada beribu detik yang lepas dari masa alpa: Saat cinta meringkas waktu menjadi balon berwarna Saat menunggumu hingga berlumut dan terseduSejak itu aku selalu salah hitung: berapa jumlah huruf dalam namamu?
Di tepi sepi, aku hanya memanggilmudengan bisik sayangSuara setipis selendangyang luput dari nyaring gentaMelayang-layangMeniru tarian kapasBerakhir di altar hening
Tentu aku tak ingat lagi berapa umurkuCinta sejati selalu menghapus angka tahunDari batang sejarah yang memanjang dan ngungunCinta sejati selalu mencuri angka tahunDari balik catatan pertemuan yang rimbun
Pertanda itu, meski perlahan, sangat kutahuAdalah langkahmu yang senantiasa mendekatDalam bayang-bayang lekatNamun tak juga sampai pada pelukan
Biarlah angin mempermainkan loncengSemeriah tawa masa mudamuKarena hanya itu yang kuingatKetika cinta meringkas waktu, danaku tetap menunggumu
21 September 2007
Sumber: Hujan, Kopi, dan Ciuman (2017)
Puisi: Lonceng Angin
Karya: Kurnia Effendi
Biodata Kurnia Effendi:
- Kurnia Effendi lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 20 Oktober 1960.