Kafe Belgie– Abbot Husin Halim
Di teras Kafe Belgie kami bersulangBir dingin mencium anggur merah
Lalu kami dengar nyanyianDari biduan kulit hitamKami terisap jauh ke masa silam
“Kau terganggu?” tanya si piatuTentu tidak.Lihatlah, bahkan aku ingin berdansa
Senja menaklukkan kesedihanSepanjang Oudegracht yang ramahAir kanal tak mengalir, kapal-kapalpelahan melintas bergilir
“Ini lagu favoritku,” katanya lagi. Sepertisedang mabuk di abad lalu
“Ayahku seorang militer yang jeri. Tak pernahingin terlibat perang. Dengan menembakkaki sendiri, ia memaksa diri pulang.”
Kini bukan hanya senandungTetapi juga percakapan mendayuYang lambat-laun menjadi abu
Utrecht, 2017Puisi: Kafe Belgie
Karya: Kurnia Effendi
Catatan:
- Kurnia Effendi lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 20 Oktober 1960.