Puisi: Di Pintu Itu (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Puisi "Di Pintu Itu" karya Dianing Widya Yudhistira menggambarkan gambaran emosional yang mendalam tentang kesepian, kekecewaan, dan harapan yang ...
Di Pintu Itu

Adakah kau dengar tangis itu
raungan senyap juga lolongan memanjang.
Andai kau tahu sakit itu
pasti kau bawa penawar luka

Adakah kau dengar janji-janji itu
serapah sesal juga seringai tawa
ia tak peduli padamu
bahkan ia seperti kalender lama yang berkhianat

Sementara seseorang tertatih-tatih
diambang pintu tanpa kunci
sebab ia mencinta tanpa merindu
seorangpun tak jua datang membawanya segelas susu

Analisis Puisi:

Puisi "Di Pintu Itu" karya Dianing Widya Yudhistira menggambarkan gambaran emosional yang mendalam tentang kesepian, kekecewaan, dan harapan yang terhempas. Dengan menggunakan bahasa yang kuat dan gambaran yang kuat, Yudhistira mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kondisi manusia yang terpinggirkan dan kesulitan dalam mencari makna dalam hubungan dan kehidupan.

Kesepian dan Kesedihan

Puisi ini dibuka dengan pengamatan terhadap tangis, raungan, dan lolongan yang mencerminkan kesepian dan kekosongan emosional. Penyair menanyakan apakah pembaca mendengar tangis itu, menciptakan suasana yang melankolis dan menyentuh hati.

Kekecewaan dan Penyesalan

Di bagian selanjutnya, Yudhistira menggambarkan janji-janji yang terlupakan, serapah penyesalan, dan seringai tawa yang kejam. Ini mencerminkan pengalaman manusia dalam merasakan kecewa dan harapan yang tidak terpenuhi dalam hubungan atau janji-janji yang diucapkan.

Gambaran Penderitaan dan Kekosongan

Puisi ini mengeksplorasi penderitaan seseorang yang terpaku di ambang pintu tanpa kunci, metafora dari keadaan kehidupan yang terasa terkunci dan tanpa harapan. Seseorang yang mencinta tanpa merindu, tanpa penghiburan atau kedatangan seseorang untuk menenangkan atau merawatnya, menunjukkan kesepian dan kekosongan yang mendalam.

Kesimpulan yang Melankolis

Dengan penutup yang menyisakan gambaran kesedihan dan keputusasaan, Yudhistira menggambarkan keadaan manusia yang terpinggirkan dan terluka secara emosional. Puisi ini menawarkan refleksi tentang keadaan manusia dalam mencari arti dan makna dalam hubungan serta perjalanan hidup mereka.

Puisi "Di Pintu Itu" karya Dianing Widya Yudhistira adalah sebuah karya yang menghadirkan gambaran mendalam tentang kesepian, kekecewaan, dan keputusasaan. Dengan menggunakan bahasa yang kuat dan metafora yang mendalam, Yudhistira berhasil menggambarkan kondisi emosional manusia yang terpinggirkan dan terluka secara emosional. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan tentang kompleksitas perasaan manusia dalam mencari arti dan makna dalam kehidupan dan hubungan mereka dengan orang lain.

Puisi: Di Pintu Itu
Puisi: Di Pintu Itu
Karya: Dianing Widya Yudhistira

Biodata Dianing Widya Yudhistira:
  • Dianing Widya Yudhistira adalah seorang sastrawati Indonesia.
  • Dianing Widya Yudhistira lahir di Batang, Jawa Tengah, pada tanggal 6 April 1974.
© Sepenuhnya. All rights reserved.