Cupido
Pada sebuah senja, aku memanahKedua matanya. Di jalan pulangIa meraba-raba arahMeninggalkan jejak darah
Tetes-tetes merah ini bukan dariRahim Gendari. Taman sudah ditinggalkanDengan grafiti puisi setengah jadi
Ketika Sagitarius datang, iaMengetuk pintu dengan gendewanya“Ini sepasang biji mata yang kaucari,”Ujarnya tanpa salam. “Jangan lagiMencuri!”
Lalu ia pergi menyusul kekasihku
Serupa biskuit getas, hatikuPatah jadi tujuhBerserak jatuh
Jakarta, 2018Puisi: Cupido
Karya: Kurnia Effendi
Catatan:
- Kurnia Effendi lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 20 Oktober 1960.