Puisi: Bahana Perdamaian (Karya Sides Sudyarto D. S.)

Puisi "Bahana Perdamaian" karya Sides Sudyarto D. S. mengingatkan kita bahwa perdamaian bukan hanya tujuan, tetapi juga proses yang harus kita ...
Bahana Perdamaian

Hai manusia sedunia, dengarlah
Kami rakyat Indonesia berseru
Kepadamu:

Ulurkan tanganmu, wahai penduduk bumi
Mari bersatu padu, memadu janji
Mari saling menghormati
Tegakkan perdamaian abadi

Kita kibarkan tinggi-tinggi
Panji kemerdekaan manusia sedunia
Kita pancangkan kehidupan
Di atas perdamaian.


Sumber: Pancasila dalam Puisi (1979)

Analisis Puisi:

Puisi "Bahana Perdamaian" karya Sides Sudyarto D. S. merupakan seruan lantang untuk perdamaian dan persatuan manusia di seluruh dunia. Melalui bahasa yang lugas dan penuh semangat, puisi ini menyampaikan pesan universal yang relevan di setiap era.

Seruan kepada Kemanusiaan

  • Panggilan Universal: Puisi ini dibuka dengan seruan langsung kepada seluruh manusia di dunia, "Hai manusia sedunia, dengarlah". Ini menunjukkan bahwa pesan yang dibawanya bersifat universal, tidak terbatas oleh wilayah geografis, budaya, atau agama. Rakyat Indonesia, sebagai representasi dalam puisi ini, mengajak semua penduduk bumi untuk mendengarkan seruan mereka.
  • Solidaritas Global: Melalui kalimat "Kami rakyat Indonesia berseru kepadamu", puisi ini menekankan pentingnya solidaritas global. Ini adalah ajakan untuk melihat diri kita sebagai bagian dari komunitas global yang lebih besar, di mana setiap individu dan bangsa memiliki peran dalam menjaga perdamaian.

Mengulurkan Tangan dan Memadu Janji

  • Ajakan untuk Persatuan: "Ulurkan tanganmu, wahai penduduk bumi" adalah ajakan untuk bersatu. Ini menggambarkan tindakan konkret dari saling membantu dan mendukung satu sama lain. Tindakan ini adalah langkah awal menuju perdamaian yang sejati.
  • Memadu Janji dan Saling Menghormati: "Mari bersatu padu, memadu janji, Mari saling menghormati" menekankan pentingnya komitmen dan penghormatan. Untuk mencapai perdamaian, kita harus berkomitmen pada janji perdamaian dan menghormati perbedaan di antara kita. Ini adalah fondasi dari kehidupan bersama yang harmonis.

Tegaknya Perdamaian Abadi

  • Tegakkan Perdamaian: "Tegakkan perdamaian abadi" adalah tujuan utama yang diusung dalam puisi ini. Perdamaian bukan hanya sekedar ketiadaan konflik, tetapi juga mencakup keadilan, kesejahteraan, dan keseimbangan dalam kehidupan bersama.
  • Kibarkan Panji Kemerdekaan: "Kita kibarkan tinggi-tinggi Panji kemerdekaan manusia sedunia" menunjukkan bahwa perdamaian sejati hanya bisa dicapai ketika setiap individu merdeka dan bebas dari penindasan. Kemerdekaan ini harus dijunjung tinggi dan menjadi simbol dari perjuangan kita untuk hidup dalam damai.

Kehidupan di Atas Perdamaian

  • Kehidupan yang Damai: "Kita pancangkan kehidupan Di atas perdamaian" menyatakan bahwa perdamaian adalah dasar dari kehidupan yang bermakna. Hanya dengan perdamaian, kita bisa membangun masyarakat yang adil, sejahtera, dan bahagia.
  • Harapan untuk Masa Depan: Puisi ini tidak hanya berbicara tentang kondisi saat ini tetapi juga memberikan harapan untuk masa depan. Dengan tegaknya perdamaian, kita bisa menciptakan dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang.
Puisi "Bahana Perdamaian" karya Sides Sudyarto D. S. adalah seruan kuat untuk perdamaian dan persatuan di antara umat manusia. Melalui bahasa yang jelas dan langsung, puisi ini mengajak kita semua untuk mengulurkan tangan, memadu janji, dan saling menghormati demi tegaknya perdamaian abadi. Dengan mengibarkan panji kemerdekaan manusia sedunia dan memancangkan kehidupan di atas perdamaian, kita bisa membangun dunia yang lebih baik dan lebih adil. Puisi ini mengingatkan kita bahwa perdamaian bukan hanya tujuan, tetapi juga proses yang harus kita perjuangkan bersama.

Puisi: Bahana Perdamaian
Puisi: Bahana Perdamaian
Karya: Sides Sudyarto D. S.

Biodata Sides Sudyarto D. S.:
  • Sudiharto lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Juli 1942.
  • Sudiharto meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 14 Oktober 2012.
  • Sudiharto menggunakan nama pena Sides Sudyarto D. S. (Sides = Seniman Desa. huruf D = nama ibu, yaitu Djaiyah. huruf S = nama ayah, yaitu Soedarno).
© Sepenuhnya. All rights reserved.