Puisi: Amsal Gerabah (Karya Kurnia Effendi)
Puisi: Amsal Gerabah
Karya: Kurnia Effendi
Amsal Gerabah– dari penyair penggemar kartu pos kepada penyair pemuja keramik
Tiada hari libur bagi segunduk lumpurDia patuh pada mantra yang tak utuhBerputarlah, meniru penari dengan satu kakiGemetarlah, sekujur tubuhnya diremas jemari
Tak terungkap niat awalHendak menyamar guci tempat menginap arwahAtau cawan kemilau bagi sesaji rempahDi ceruk ini, cahaya lahir dan mati, silih berganti
Ketika timur menjadi tujuan perjalananSungai dan rawa mempersembahkan petuahSebuah rahasia yang tak ingin mengubah nasibDisimpan kekal di bawah glazur: bening yang menipu
Paso demi paso bercerita melalui tattoo demi tattooSelingkar jejak naga berhenti di ambang kuilHujan, angin, dan telengas matahariMemadatkan pengetahuan tentang kematian
Setelah kujinakkan adonan tepung, santan, dan gulaKupinjam tungku gerabah kesayanganmuDi atas bara kayu yang terus mrengangahKucetak wajahmu, kupanggang setengah matang
Jakarta, 2016
Sumber: Hujan, Kopi, dan Ciuman (2017)
Puisi: Amsal Gerabah
Karya: Kurnia Effendi
Biodata Kurnia Effendi:
- Kurnia Effendi lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 20 Oktober 1960.