Puisi: Suasana (Karya Kuntowijoyo)

Puisi: Suasana Karya: Kuntowijoyo
Suasana (1)

Yang serba kaca
sudah ditanam di kamar
cangkir dengan kopi di dalam
mengawasi pagi
membiarkan uap menyedap kamar

Bapa sedang memandikan bocah
terdengar air berkecibak
Ibu menyiapkan rahmat pagi
memerintah burung di luar
untuk menyanyi
dan angin pagi
melompat jendela
mendandani pipinya

Ingatlah, Ibu menyediakan
kopi dan pipi - untuk dicium
ketika bapa pergi
lunak kulitnya terasa
bagai tangan halus
menghapus sisa duka

Pagi semerbak oleh
wangi tubuhnya
mengantar bapa pergi bekerja.

 
Suasana (2)

Seekor mainan kijang
duduk di atas kursi
hari itu
sudah dijanjikan
sebuah tamasa

Sedang bocah lelaki
diajar ibunya
mengucap selamat datang
ketika Bapa pulang

Diam-diam
mawar kembang di halaman
rumput
mencat mukanya
hijau dan cantik

Sebentar, waktu
Bapa kembali
pintu terbuka
vas di meja
mekar merah warna
selapis taplak sulam sutera
melambai tepinya:
Senyum di mana-mana.


Puisi: Suasana
Puisi: Suasana
Karya: Kuntowijoyo

Catatan:
  • Prof. Dr. Kuntowijoyo, M.A.
  • Kuntowijoyo lahir pada tanggal 18 September 1943 di Sanden, Bantul, Yogyakarta.
  • Kuntowijoyo meninggal dunia pada tanggal 22 Februari 2005 (pada usia 61 tahun).

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • KenanganYang tergantung di udara:jari menunjuk ke bulanmengingatkan kenanganKapas-kapas ladangdipanen angin malammelayang-layang putihbersaing dengan bintangpergi ke utaramenyongso…
  • PenyucianSebelum dihinakankalungkan daun bodidalam benang emas di pagi harituliskan huruf-huruf Abadimenandakan engkau lahir kembaliDi tengah yang serba empattersembunyi pusatdi ma…
  • PepohonanSebagai layaknya pepohonanmenampung kenangandunia yang tergantung di awansudah sampai di simpangAda kubu terbungkus daunanmengeluh pelanmemanjakan impianAyolah kubur dukam…
  • PetuahLangkah tidak untuk dihitungia musnah disapu hujanKetika engkau sampai pangkalaningatlah, itu bukan tujuanCakrawala selalu menjauhtak pernah meninggalkan pesandi mana ia ting…
  • Perjalanan ke LangitBagi yang merindukanTuhan menyediakanKereta cahaya ke langitKata sudah membujukBumi untuk menantiSudah disiapkanAwan putih di bukitBerikan tandaAngin membawamu …
  • Nama-NamaNenek moyang mencipta nama-namaMereka tinggalkan begitu saja tanpa catatan kakiSeolah sempurna isi kamusKetika hari mendung dan engkau perlu mantelTidak lagi kautemukan di…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.