Puisi: Sore Hari (Karya Bambang Darto)

Puisi: Sore Hari Karya: Bambang Darto
Sore Hari


Hujan turun di saat jam rusak
dan matahari menggelap
Hari tanpa angin
dan ketika geludug menggedor dada
hatiku luka

Ah, cinta yang tak saling berkabar
separo garam separo air tawar merembes ke akar.
Kapan aku tak melihat daun-daun kuning: berguguran
kapan aku tak terkena racun cinta
yang dipelihara lampu lima watt
untuk akhirnya dijadikan korban!

Tapi ini ungkapan februari tergelap
yang ditinggal mata tercerdas
di mana jalan setapak yang menuju bukit itu berkabut
Lebih ke sana sedikit, hanya kenangan
jauh ke sana lagi, hei mari bangkit lagi
dan bukan penantian seperti ini.

Mataku pun lebih nanar
menatap keseluruhan sore
dan membangunnya kembali di malam hari
sebelum akhirnya benar-benar terjun ke laut
: esok hari.


Analisis Puisi:
Dalam puisi "Sore Hari" karya Bambang Darto, penulis menggambarkan suasana senja yang penuh dengan luka, ketidakpastian, dan refleksi dalam cinta dan kenangan.

Luka dan Ketidakpastian dalam Cinta: Puisi ini menghadirkan gambaran tentang cinta yang tidak saling berkabar. Penulis merasa bahwa cinta adalah perpaduan antara garam dan air tawar yang merembes ke akar. Namun, ada kepedihan dan ketidakpastian yang menyertainya. Puisi ini mengeksplorasi kerapuhan hati dan kekecewaan yang timbul akibat cinta yang tidak selalu berjalan lancar. Lampu dengan kekuatan hanya lima watt menjadi metafora bagi perasaan yang dijaga, namun pada akhirnya dijadikan korban.

Kenangan yang Kabur dan Penantian yang Tak Menentu: Penulis merenungkan kenangan dan penantian dalam suasana februari yang tergelap. Terdapat kerinduan akan jalan setapak yang berkabut menuju bukit, melambangkan kehidupan dan perjalanan. Namun, penulis menyadari bahwa hanya kenangan yang tersisa, dan harapan akan bangkit kembali harus datang dari diri sendiri. Puisi ini mempertanyakan arti dari penantian yang tak kunjung berakhir, dan mengajak pembaca untuk melihat ke depan dengan harapan yang baru.

Refleksi pada Sore Hari: Puisi ini mencerminkan perenungan penulis terhadap sore hari dan membangunnya kembali dalam kegelapan malam. Penulis memandang keseluruhan sore dengan mata yang nanar, mencoba memahami dan merasakan setiap nuansa yang terpancar. Namun, pada akhirnya, semua itu akan terjun ke dalam lautan esok hari, di mana masa depan menanti dengan segala kemungkinan.

Puisi "Sore Hari" karya Bambang Darto menghadirkan perenungan tentang luka, cinta, dan kenangan dalam suasana senja. Penulis mengungkapkan kepedihan dan ketidakpastian yang terkait dengan cinta, sambil merenungkan kenangan yang kabur dan penantian yang tak menentu. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti dan perjalanan kehidupan, serta menemukan harapan baru di tengah kegelapan dan ketidakpastian.

Bambang Darto
Puisi: Sore Hari
Karya: Bambang Darto

Biodata Bambang Darto:
  • Bambang Darto lahir di Nganjuk, pada tanggal 26 Februari 1950.
  • Bambang Darto meninggal dunia di Yogyakarta pada tanggal 20 Januari 2018.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Kita MatiKita telah matisaat lembut angin pagisudah kita anggap tak suci.Kita kerangka yang dibunuhribuan mimpiberjalan dan masih bangga diri.Kita telah matimeski senyum kadang ber…
  • Melambunglah Wahai MelambunglahMaut melambunglah. Aduhai melambunglah.Ke langit biru ke negeri TuhanJangan meraung bagai kecapi ajaibAda di siang dan malam. Tanpa bicaraSudah penuh…
  • KabutRumput-rumput dan bunga-bungaan di kebun mungilmenggumam dalam perubahan warna: beku dan kelabuAneh, senantiasa menghadap padakuPerempuan, semak-semak, dan anjungamat sulit 't…
  • Sore HariHujan turun di saat jam rusakdan matahari menggelapHari tanpa angindan ketika geludug menggedor dadahatiku lukaAh, cinta yang tak saling berkabarseparo garam separo air ta…
  • MamaMawar selalu mekarSemerbak cinta mewujudDi musim hujan.Cinta yang tak saling memintaCinta yang saling memberiSeluruh keinginan.Selalu saja mekar, mamaSemerbaknya menguatDalam s…
  • Tercerai dari LautJika mawar lesi tak memerah kembaliapa yang dibisikkan musim pada matahariJika bulan tak muncul dan bintang-bintang tak berhamburanapa yang dibisikkan musim pada …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.