Analisis Puisi:
Puisi "Selamat Pagi" karya Karsono H. Saputra menghadirkan nada kritik dan sindiran terhadap keadaan sosial dan politik di Indonesia.
Pertanyaan Retoris sebagai Gaya Bahasa Utama: Puisi ini diawali setiap bait dengan pertanyaan retoris yang tajam dan menggugah. Pertanyaan-pertanyaan ini tidak hanya menyampaikan kegelisahan penyair, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan dan mengevaluasi keadaan sekitarnya.
Kritik terhadap Keadaan Alam dan Musibah: Penyair membawa isu-isu lingkungan, seperti banjir, tanah longsor, dan gempa bumi, dan menyoroti kemarahan alam. Namun, kritik tersebut juga meluas ke tindakan manusia yang dinilai seringkali semena-mena dan merugikan alam.
Penggusuran dan Penertiban dengan Sentuhan Penindasan: Penyair menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap penggusuran dan penertiban yang terkesan melibatkan penindasan terhadap warga. Ia menanyakan kedudukan dan kepentingan pihak yang bertanggung jawab atas tindakan ini.
Kritik terhadap Pencurian, Penipuan, dan Akal-akalan: Penyair mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menunjukkan ketidakpuasan terhadap tindakan pencurian, penipuan, penggelapan, dan akal-akalan yang mungkin dilakukan oleh kelompok atau individu tertentu. Ia mengeksplorasi keberanian atau keengganan untuk menanggapi dan mengatasi masalah ini.
Kritik terhadap Kepemimpinan dan Keengganan Bertindak: Puisi ini mencerminkan ketidakpuasan penyair terhadap pemimpin atau pihak yang memiliki kekuasaan, yang dianggap terlalu enggan atau terhalang oleh kepentingan pribadi untuk bertindak mengatasi masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
Pertanyaan tentang Tanggung Jawab dan Keterlibatan: Penyair mengangkat isu tentang tanggung jawab pribadi dan keterlibatan dalam menghadapi ketidakadilan atau masalah-masalah sosial. Ia menyoroti kecenderungan orang untuk diam atau tidak melakukan tindakan nyata.
Penggambaran Ketergantungan pada Hasrat dan Kepentingan Pribadi: Puisi ini mengungkapkan ketergantungan pada hasrat, keinginan, dan tindakan individu yang mungkin merugikan orang lain. Kepala, kaki, dan tangan yang tergadai menciptakan citra tentang kehilangan kemandirian dan kendali diri.
Puisi "Selamat Pagi" adalah puisi kritis yang tidak hanya menyoroti masalah-masalah sosial, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenung dan bertanya tentang tanggung jawab bersama dalam menciptakan perubahan. Gaya bahasa yang tajam dan pertanyaan-pertanyaan retoris menjadi sarana penyampaian pesan kritis penyair terhadap berbagai isu di Indonesia.
Puisi: Selamat Pagi
Karya: Karsono H. Saputra