Puisi: Sajak Cinta (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Puisi "Sajak Cinta" karya Dianing Widya Yudhistira menggambarkan kompleksitas hubungan romantis dan kerinduan yang mendalam melalui penggunaan ...
Sajak Cinta

Aku tunggu pesanmu
di handphoneku
sebab warna lipstikmu
masih membekas di dinding gelas

Aku tak ingin mati terkapar
hanya demi menunggu pesanmu
Aku tak ingin menjadi patung
seperti roro jonggrang karena lukamu

Aku hanya ingin
Engkau mau mengajariku alif ba ta
Lalu melukiskan wajah malaikat
Tatkala menjemputku kelak

Depok, September 2002

Analisis Puisi:

Puisi "Sajak Cinta" karya Dianing Widya Yudhistira menggambarkan kompleksitas hubungan romantis dan kerinduan yang mendalam melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun bermakna dalam.

Kerinduan dan Tunggu Menunggu

Puisi ini membuka dengan penyair yang menunggu pesan dari kekasihnya, dengan rasa kerinduan yang terasa begitu kuat. Penggunaan gambaran "warna lipstikmu / masih membekas di dinding gelas" memberi kesan bahwa kehadiran dan jejak sang kekasih begitu kental dalam kehidupan penyair.

Keinginan dan Harapan

Penyair menyatakan keinginannya dengan sangat tegas: "Aku hanya ingin / Engkau mau mengajariku alif ba ta". Ini menggambarkan keinginan untuk belajar dari sang kekasih, baik dalam hal-hal praktis maupun spiritual. Permintaan untuk "melukiskan wajah malaikat / Tatkala menjemputku kelak" mencerminkan harapan untuk kebahagiaan abadi dan spiritual bersama kekasih.

Referensi Budaya dan Mitologi

Puisi ini menggunakan referensi budaya lokal dengan merujuk pada legenda Roro Jonggrang, yang menjadi simbol kekecewaan dan kesedihan. Ini menunjukkan betapa dalamnya rasa sakit yang bisa dirasakan penyair jika keinginannya tidak terpenuhi atau jika hubungannya dengan kekasihnya terancam.

Gaya Bahasa yang Sederhana namun Bermakna

Dianing Widya Yudhistira menggunakan bahasa yang sederhana namun padat makna untuk menyampaikan perasaan penyair. Kata-kata yang dipilih dengan cermat seperti "tunggu pesanmu", "hanya ingin", dan "mengajariku alif ba ta" menciptakan suasana intim dan penuh harapan dalam puisi ini.

Kesimpulan dan Makna Puisi

Puisi"Sajak Cinta" adalah sebuah puisi yang menggambarkan kerinduan yang mendalam dan harapan akan hubungan yang bermakna dan membangun. Dengan referensi budaya yang kuat dan harapan spiritual yang terpancar, puisi ini menyoroti betapa kompleksnya perasaan cinta dan harapan yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang.

Dengan demikian, Dianing Widya Yudhistira berhasil menghadirkan puisi yang tidak hanya menggambarkan perasaan pribadi penyair, tetapi juga merangkum pengalaman universal tentang cinta, harapan, dan kerinduan yang tak terucapkan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti dari kehadiran dan kepergian seseorang dalam kehidupan kita.

Puisi: Sajak Cinta
Puisi: Sajak Cinta
Karya: Dianing Widya Yudhistira

Biodata Dianing Widya Yudhistira:
  • Dianing Widya Yudhistira adalah seorang sastrawati Indonesia.
  • Dianing Widya Yudhistira lahir di Batang, Jawa Tengah, pada tanggal 6 April 1974.
© Sepenuhnya. All rights reserved.