Puisi: Reportoar Meja Makan (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Puisi "Reportoar Meja Makan" karya Dianing Widya Yudhistira mengekspresikan tentang kehidupan dan momen-momen di sekitar meja makan, yang juga ...
Reportoar Meja Makan


Sepiring telur terbakar di atas piring,
meja makan mengerang sakit
di antara denting pisau dan garpu
juga tawa kita yang menukik sengit

Adakah engkau pernah dengar
doa piring, telur yang terbakar
juga pisau dan garpu
di atas meja makan yang riuh?

Kita selalu terlambat - mengenali rumah
dengan jendela-jendela terbuka
yang tak pernah berhenti membentangkan rahasia
tentang kapal nuh juga ayub yang diam di perut hiu


Depok, Maret 2003

Analisis Puisi:
Puisi "Reportoar Meja Makan" karya Dianing Widya Yudhistira adalah perenungan mendalam tentang meja makan sebagai saksi bisu atas kehidupan, kehidupan sehari-hari, serta berbagai kejadian yang dialami di sekitarnya.

Metafora Meja Makan sebagai Saksi Hidup: Meja makan dipersonifikasikan sebagai sesosok entitas yang memiliki kemampuan merasakan ("mengerang sakit"), menjadi saksi dari berbagai momen yang terjadi di sekitarnya. Piring, telur terbakar, pisau, dan garpu diangkat menjadi entitas yang memiliki suara dan pengalaman.

Gambaran Kehidupan dan Kesibukan: Puisi ini mengekspresikan kehidupan sehari-hari di sekitar meja makan. Ada kegaduhan dan kesibukan yang tergambar dalam gambaran piring yang terbakar, denting pisau dan garpu, serta tawa yang menyaring suasana.

Keberadaan Manusia dalam Konteks Kehidupan dan Kesibukan: Ada pemandangan bahwa manusia selalu terlambat dalam memahami kehidupan, seperti tidak pernah mengenali atau memahami rumahnya sendiri. Jendela-jendela yang terbuka menjadi simbol rahasia yang tak pernah berhenti, mungkin menggambarkan bahwa ada begitu banyak aspek dari kehidupan yang belum terungkap atau dimengerti.

Simbolisme Kapal Nuh dan Ayub: Penyair menyebutkan tentang kapal Nuh dan Ayub yang diam di perut hiu. Ini mungkin menjadi simbol dari keajaiban atau misteri kehidupan yang ada di luar pemahaman manusia, atau tentang keajaiban alam dan peristiwa-peristiwa yang tidak sepenuhnya dimengerti manusia.

Puisi "Reportoar Meja Makan" karya Dianing Widya Yudhistira adalah refleksi tentang kehidupan dan momen-momen di sekitar meja makan, yang juga merupakan refleksi atas kehidupan sehari-hari dan kegaduhan yang terjadi di dalamnya. Puisi ini menghadirkan gambaran metaforis tentang kehidupan, rahasia yang belum terungkap, dan keajaiban yang ada di luar pemahaman manusia.

Puisi: Reportoar Meja Makan
Puisi: Reportoar Meja Makan
Karya: Dianing Widya Yudhistira

Catatan:
  • Dianing Widya Yudhistira adalah seorang sastrawati Indonesia.
  • Dianing Widya Yudhistira lahir di Batang, Jawa Tengah, pada tanggal 6 April 1974.
© Sepenuhnya. All rights reserved.