Puisiku
irama lara, biarlah dan puisiterindah, ditulis kalbu. Cinta luka bertahunbayang kejernihan, tak pernah berhenti mintahening, kesadaran hinakebenaran terakhir di baliknya, dukaAir gerimis tak jemu membasahi kalbuEngkau irama, keheningan segala,bunyi di dalam sepi,bertemu cahaya kencana,membuai cinta abadi seorang dara,tak pernah hilang ditelan waktumengalir di setiap musimPenyair besar telah mati, menepuk dadatak berarti di hadapan-NyaTerukir di balik sukma,Dipersembahkan, bunga hatidibalut bayang deritapengemis di kota-kota menantisampai terakhir
Denpasar, 2004Puisi: Puisiku
Karya: Ngurah Parsua
Catatan:
- Ngurah Parsua memiliki nama lengkap I Gusti Ngurah Parsua.
- Ngurah Parsua lahir di Bondalem, Singaraja, Buleleng.