Puisi: Perahu yang Pecah (Karya Maghfur Saan)
Puisi: Perahu yang Pecah
Karya: Maghfur Saan
Perahu yang Pecah
Perahu yang pecah telah mengantar anak-anak tanpa arah.Batu dan pasir yang telanjang menyambutnya dengan matayang dipincingkannya sebelah. inilah perahu yang membawamu ke gua-gua, katanya. Dan perahu itu pun menuju gua takbernama. Tebing-tebingnya menghimpit lalumelemparkan anak-anak itu ke lorong terakhir.
Inilah perut ibumu. Kau harus tinggal selama-lamanya dalamrahim tanpa jendela ini. Ke arah mana pun kautak akan pernah menemukan peta matahari, atau sentuhanjemari bidadari. Tanganmu yang rapuh akan merabareruntuhandari bangunan masa silam kakek dan nenekmu. Mereka telahmencipta menara dari tetesan keringat, berdiri berlapislapis, hingga menyentuh langit. Kini menara itutelah runtuh.
Lantas anak-anak yang malang itu diajari bagaimanamembangunkembali reruntuhan menara dari masa silam kakek danneneknya. Dalam gua gulita mereka telah menciptagedung-gedung pencakar langit, bilbord, pasar swalayan, apartemenmewah, sauna, bahkan panti pijat dan rumah-rumahprostitusi. Dalam pada itu gua menjadi gulita dan sempit.Takada tempat buat berpijak buat telapak-telapak sendiri.Sementara itu tebing-tebing yang berlumut, menatapnyadengan cemas.
Puisi: Perahu yang Pecah
Karya: Maghfur SaanCatatan:
- Maghfur Saan lahir di Batang, pada tanggal 15 Desember 1950.