Puisi: Penari (Karya Karsono H. Saputra)

Puisi "Penari" karya Karsono H. Saputra menghadirkan gambaran yang kaya tentang peran seorang penari dalam kehidupan sehari-hari, menggunakan ...
Penari


aku ingin mengajakmu menari di atas pentas
tak usah pakai bedak, tak usah pakai gincu
bahkan busana pun apa adanya
keindahan tari kita bukan semata karena bedak dan
gincu, apalagi tata pentas, tetapi bagaimana kita
mengikuti irama, mengisi panggung, dan melakukan
gerak secara benar berdasar aturan.

sesekali kita harus melompat tinggi-tinggi, kadang-
kadang bergerak mendatar, atau bergulingan. sesekali
kita harus berpencar karena tuntutan pola lantai, bahkan
sesekali harus menyapa penari lain. yang pasti pentas
ini milik kita, berdua, karena kita pemeran utama.

dan, kau penari luar biasa, bukan semata setia mengikuti
tata tari, namun imajinasi dan improvisasimu mengisi
ruang-ruang kosong dan memperkaya matra. maka, aku
tak mau penari pengganti.

Sumber: Purnama Menyentuh Stupa (2004)

Analisis Puisi:
Puisi "Penari" karya Karsono H. Saputra menghadirkan gambaran yang kaya tentang peran seorang penari dalam kehidupan sehari-hari, menggunakan metafora tari untuk merangkai makna filosofis dalam sebuah hubungan antarindividu.

Metafora Tari dan Kehidupan: Puisi ini membuka dialog dengan gambaran tari sebagai representasi kehidupan. Penari yang disebutkan dalam puisi merupakan simbol dari dua orang yang terlibat dalam interaksi hidupnya, di mana tarian menjadi metafora untuk bagaimana mereka menjalani kehidupan.

Penari Sebagai Pasangan Hidup: Penyair menggunakan bahasa metaforis untuk menggambarkan dua orang yang terlibat dalam "tarian" kehidupan. Pentas menjadi analogi bagi kehidupan sehari-hari yang dilalui bersama, bukan sekadar sebagai individu, tetapi sebagai pasangan yang memiliki peran utama di panggung kehidupan.

Penekanan pada Keterampilan dan Kesempurnaan: Puisi menyoroti keindahan tari bukan tergantung pada hal-hal material atau perangkat, melainkan pada keahlian, kebenaran gerak, dan peraturan yang menjadi dasar keindahan sejati. Penggunaan irama, gerakan yang benar, dan tata panggung dijadikan analogi untuk menyampaikan pentingnya keterampilan, kesempurnaan, dan kesadaran akan aturan dalam menjalani kehidupan.

Imajinasi, Improvisasi, dan Kreativitas: Penekanan pada imajinasi dan improvisasi dalam tari menggambarkan bagaimana kehidupan juga membutuhkan kreativitas dan kemampuan untuk melihat lebih dari sekadar aturan yang ada. Penari di sini dihargai bukan hanya karena ketepatan dalam mengikuti aturan, tetapi juga karena kemampuannya untuk mengekspresikan diri, mengisi kekosongan, dan memperkaya pengalaman.

Pentingnya Unik dan Tak Tergantikan: Penutup puisi menegaskan pentingnya penari yang sebenarnya, bukan sebagai pengganti. Pesan ini bisa diartikan sebagai keunikan dan ketidakdapatdipalsukan sebuah hubungan, bahwa tidak ada pengganti dari keistimewaan pasangan hidup.

Puisi "Penari" mengilustrasikan sebuah hubungan dan kehidupan sehari-hari melalui metafora tari, menekankan kesadaran akan aturan dan ketepatan, sekaligus menghargai kreativitas, imajinasi, dan uniknya peran setiap individu. Penekanan pada pentingnya kehadiran sejati dalam suatu hubungan menggambarkan bahwa tak ada pengganti dari keistimewaan dan kemampuan individu untuk melengkapi satu sama lain dalam hidup.

Penekanan pada keterampilan, improvisasi, dan keunikan seseorang dalam konteks hubungan menjadi pusat dalam penafsiran puisi ini, menyajikan refleksi tentang kehidupan bersama yang harmonis dan autentik.

Puisi: Penari
Puisi: Penari
Karya: Karsono H. Saputra
© Sepenuhnya. All rights reserved.