Le Sacre Coeur De Montmartre
jangan pedulikan ingatan masa kanak-kanakmu. sebuahbentuk angan-angan, api unggun dan tenda yang lusuh:hanya permainan ilusi mengantarkan diri, menjadipenjaga bagi kehangatan taman-taman kota. Tangan-tanganjahil, kadang lupa juga akan arti kasih-sayang.
dibentuknya batu-batu putih itu, menjadi monumen,lalu dari utara angin mengabarkan keindahan, dan bungarumput menjadi inspirasi, datangnya kerinduan. Siapakahbersembunyi dalam dinding-dinding dingin ini,harumnya mengendap dalam jantung. Kinisentuhan lembut itu, telah melahirkan ribuancahaya bintang baru di langit jiwaku.
nikmatilah sajian tarian pinggang ramping di depanmu itu,daun-daun cemara bersilangan, cahaya matahari dansebuah kafe yang ramai. Jangan pula kau tolak pemberiangaun itu, barangkali besok atau lusa ciuman bibir tipisakan membawamu mengembara ke padang-padang rumput,bukankah kau selalu dahaga, untuk mandi dalam kucurananggur, bermain busa dalambenteng kaca. Nikmatilah, karenawaktu hanya penuh permainan harapan,seperti salju luruhsaat senja tiba.
kini kau tambah dewasa, semakin tahu arah hidupmu,sambil menerawang dari jalan ke jalan. Memandangmatahari,tak jera untuk selalu bertanya-tanya tentang surga, sepertianak kecil bersayap itu, terus meniup terompet.
1999Puisi: Le Sacre Coeur De Montmartre
Karya: Juniarso Ridwan
Catatan:
- Juniarso Ridwan lahir di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 10 Juni 1955.