Puisi: I Love You, Ibu (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Puisi "I Love You, Ibu" karya Dianing Widya Yudhistira mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai kehidupan, kasih sayang, dan kenangan yang ...
I Love You, Ibu

Wajahmu membayang pada senyap
arloji yang meleleh
juga langkah yang berkarat

Gurat bibirmu membayang —
pada wajah anak-anak,
angin yang sederhana
juga keheningan langit senja

Kemuning yang kau tanam
di halaman rumah dulu
tak lagi kokoh berseri.
Ia telah merontokkan setiap daunnya
merimbun di bumi yang melata

Kini aku telah menjadi ibu
barangkali tak seperti engkau.
Senantiasa datang
dengan mawar jingga di tangan
merayapi hati dengan kebeningan.

Wajahmu membayang
pada butiran embun, jejak pelangi
juga kehangatan matahari

Wajahmu kian membayang
menusuk-nusuk darah
aku masih ingat jalan pulang

Depok, Desember 2007

Analisis Puisi:

Puisi "I Love You, Ibu" karya Dianing Widya Yudhistira adalah ungkapan yang penuh dengan rasa cinta, kenangan, dan penghormatan terhadap seorang ibu.

Cinta dan Penghormatan terhadap Ibu: Puisi ini secara jelas mengungkapkan rasa cinta dan penghormatan penulis terhadap ibunya. Setiap baris dipenuhi dengan kehangatan dan kerinduan akan figur seorang ibu, yang dianggap sebagai sosok yang begitu penting dalam kehidupan penulis.

Kenangan dan Kehadiran Ibu: Melalui imaji-imaji yang kuat, penulis membayangkan kehadiran ibunya dalam segala hal di sekitarnya. Mulai dari arloji yang meleleh, langkah yang berkarat, hingga kehadiran kemuning yang pernah ditanam di halaman rumah, semuanya menggambarkan kehadiran dan kenangan ibu yang telah meresap dalam ingatan penulis.

Pergeseran Peran, Menjadi Ibu Sendiri: Puisi ini juga mencerminkan perjalanan penulis dalam menjadi seorang ibu. Meskipun menyadari bahwa dirinya mungkin berbeda dengan ibunya, penulis tetap merayakan peran ibu dengan membawa mawar jingga, sebuah simbol kehangatan dan kebeningan bagi anak-anaknya.

Kesedihan dan Kerinduan: Meskipun penulis telah menjadi ibu sendiri, kesedihan dan kerinduan terhadap ibunya yang telah tiada masih terasa kuat. Wajah ibu masih membayang dalam setiap detail kehidupan sehari-hari, dari butiran embun hingga jejak pelangi, dan menyisakan kenangan manis tentang "jalan pulang" bersama ibu.

Gaya Bahasa yang Puitis: Dianing Widya Yudhistira menggunakan bahasa yang puitis dan imaji yang kuat untuk menyampaikan perasaannya. Metafora dan gambaran alam digunakan dengan indah untuk menggambarkan hubungan yang erat antara seorang anak dengan ibunya.

Melalui puisi "I Love You, Ibu," Dianing Widya Yudhistira menghadirkan ungkapan cinta, penghormatan, dan kerinduan yang mendalam terhadap sosok seorang ibu. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai kehidupan, kasih sayang, dan kenangan yang tercipta melalui hubungan yang khas antara seorang ibu dan anak.

Puisi: I Love You, Ibu
Puisi: I Love You, Ibu
Karya: Dianing Widya Yudhistira

Biodata Dianing Widya Yudhistira:
  • Dianing Widya Yudhistira adalah seorang sastrawati Indonesia.
  • Dianing Widya Yudhistira lahir di Batang, Jawa Tengah, pada tanggal 6 April 1974.
© Sepenuhnya. All rights reserved.