Puisi: Cermin Retak (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Puisi "Cermin Retak" karya Dianing Widya Yudhistira menghadirkan gambaran tentang keheningan malam yang penuh dengan rasa sakit dan kehampaan ...
Cermin Retak

Adakah kau dengar denting gelas
Di puncak malam
Bikin batin merentas

Cermin di kamar
Membayang kembali retaknya
Aku luka

Adakah kau dengar derap suara
Di malam yang kian sempurna

Jakarta, September 2000

Analisis Puisi:

Puisi "Cermin Retak" karya Dianing Widya Yudhistira menghadirkan gambaran tentang keheningan malam yang penuh dengan rasa sakit dan kehampaan emosional. Dengan penggunaan imaji dan bahasa yang sederhana namun kuat, Dianing berhasil menciptakan suasana introspeksi yang dalam dan memikat bagi pembaca.

Suara-Suara Malam

Puisi ini dibuka dengan gambaran "denting gelas di puncak malam" yang mengundang pembaca untuk memperhatikan keheningan dan ketenangan malam yang berkontras dengan rasa gelisah yang terasa dalam batin. Suara denting gelas menciptakan atmosfer malam yang penuh misteri dan introspeksi yang mendalam.

Metafora Cermin Retak

Puisi ini menampilkan gambaran cermin yang retak di kamar, sebuah metafora yang sangat kuat tentang keadaan emosional seseorang yang terluka dan hampa. Retakan pada cermin mencerminkan retakan dalam hati atau identitas seseorang yang telah rusak atau terluka.

Rasa Sakit dan Kehampaan

Dengan mengungkapkan bahwa "Aku luka," Dianing menyoroti rasa sakit yang mendalam yang dirasakan oleh penyair. Penggunaan kata "luka" secara langsung menggambarkan kehampaan dan penderitaan yang mungkin disebabkan oleh kekecewaan atau perasaan terluka dalam hubungan atau kehidupan.

Derap Suara yang Mencari Makna

Puisi ini diakhiri dengan gambaran "derap suara di malam yang kian sempurna," yang menunjukkan bahwa di balik keheningan malam, ada kegelisahan atau pencarian akan sesuatu yang lebih dalam atau makna yang hilang. Derap suara ini mungkin mencerminkan kegelisahan batin atau kebutuhan untuk mencari makna dalam kehampaan atau kekosongan.

Puisi "Cermin Retak" karya Dianing Widya Yudhistira adalah sebuah karya yang memperlihatkan kekuatan imaji dan kepekaan emosional dalam menggambarkan perasaan sakit dan kehampaan. Melalui penggunaan metafora cermin retak dan gambaran malam yang hening namun penuh dengan kegelisahan, Dianing berhasil mengeksplorasi kompleksitas emosi manusia yang terluka dan terpinggirkan. Puisi ini menawarkan refleksi mendalam tentang keadaan batin manusia dalam menghadapi kehidupan dan hubungan yang mungkin menimbulkan rasa sakit atau kekosongan.

Puisi: Cermin Retak
Puisi: Cermin Retak
Karya: Dianing Widya Yudhistira

Biodata Dianing Widya Yudhistira:
  • Dianing Widya Yudhistira adalah seorang sastrawati Indonesia.
  • Dianing Widya Yudhistira lahir di Batang, Jawa Tengah, pada tanggal 6 April 1974.
© Sepenuhnya. All rights reserved.