Puisi: Alam sedang Berdandan (Karya Kuntowijoyo)

Puisi "Alam sedang Berdandan" karya Kuntowijoyo menggambarkan keindahan alam dengan cara yang puitis dan mengundang pembaca untuk merenungkan ...
Alam sedang Berdandan

Tangan yang tak nampak
Menjentikkan kasih ke pohonan
Semi di cabang-cabang
Adapun di rumputan
Seribu warna jambon
Memberikan madunya
Pada lebah dan kupu-kupu

Wahai yang menghias diri di air sungai
Simpanlah senja di bawah batu-batu
Angsa putih ingin mencelupkan bulu
Menuai ikan-ikanmu

Perawan mencuci mukanya
Masih tertinggal wangi kulitnya di permukaan
Ketika burung mandi dan menyanyi

Terdengar bagai engkau bangkit kembali
Tangan yang tak nampak
Mendandani.

Analisis Puisi:

Puisi "Alam sedang Berdandan" karya Kuntowijoyo menggambarkan keindahan alam dengan cara yang puitis dan mengundang pembaca untuk merenungkan hubungan antara alam dan manusia.

Tema dan Motif

  • Keindahan Alam: Puisi ini secara sentral menggambarkan keindahan alam dalam prosesnya "berdandan". Alam digambarkan seperti sedang mengenakan pakaian indahnya: pohon-pohon menjentikkan kasih kepada mereka, semi bermekaran di cabang-cabang, dan warna-warni bunga memberikan madu pada lebah dan kupu-kupu.
  • Keterhubungan Manusia dan Alam: Puisi ini menunjukkan keterhubungan erat antara manusia dan alam. Bahasa yang digunakan mencerminkan bahwa manusia tidak hanya pengamat tetapi juga bagian dari keindahan alam tersebut. Misalnya, perumpamaan tentang perawan yang mencuci mukanya masih meninggalkan wangi kulitnya di permukaan menggambarkan kelembutan dan kebersihan alam yang juga tercermin dalam manusia.

Gaya Bahasa dan Imaji

  • Imaji yang Kuat: Kuntowijoyo menggunakan imaji-imaji yang kuat untuk membangun gambaran yang hidup tentang alam. Gambarnya tentang semi bermekaran, lebah dan kupu-kupu yang menghisap madu, serta burung yang mandi dan menyanyi, menciptakan suasana yang penuh warna dan kehidupan.
  • Bahasa Puitis: Puisi ini juga menggunakan bahasa puitis yang mengundang pembaca untuk merenung. Misalnya, "Wahai yang menghias diri di air sungai / Simpanlah senja di bawah batu-batu" mengekspresikan permintaan untuk menyimpan keindahan dalam keheningan dan ketenangan alam.

Makna dan Pesan

Puisi "Alam sedang Berdandan" mengajak pembaca untuk memperhatikan keindahan alam yang sering kali diabaikan. Dengan mempersonifikasikan alam sebagai entitas yang "berdandan", puisi ini mengingatkan kita akan keunikan dan keindahan alam yang perlu dijaga dan dihargai. Selain itu, puisi ini juga menunjukkan bahwa alam memiliki siklus dan kelembutan yang terus mengalir, bahkan ketika manusia sibuk dengan urusan sehari-hari mereka.

Puisi "Alam sedang Berdandan" karya Kuntowijoyo adalah sebuah pengamatan puitis tentang keindahan alam yang mengundang pembaca untuk merenungkan hubungan mereka dengan lingkungan sekitar. Dengan menggunakan bahasa yang indah dan imaji yang kuat, puisi ini berhasil menyampaikan pesan tentang keindahan alam yang mempesona dan perlunya kita sebagai manusia untuk menjaga harmoni dengan alam semesta ini.

Puisi: Alam sedang Berdandan
Puisi: Alam sedang Berdandan
Karya: Kuntowijoyo

Biodata Kuntowijoyo:
  • Prof. Dr. Kuntowijoyo, M.A.
  • Kuntowijoyo lahir pada tanggal 18 September 1943 di Sanden, Bantul, Yogyakarta.
  • Kuntowijoyo meninggal dunia pada tanggal 22 Februari 2005 (pada usia 61 tahun).
© Sepenuhnya. All rights reserved.