Analisis Puisi:
Puisi "Mimpi Buruk" karya Aspar Paturusi adalah karya sastra yang singkat namun sarat dengan makna dan simbolisme yang mendalam.
Gelisah dan Tergesa-gesa: Puisi dimulai dengan gambaran angin yang membawa mimpi yang gelisah dan tergesa-gesa. Ini menciptakan suasana kegelisahan dan kecemasan yang mungkin dirasakan oleh pelaku puisi, serta mengisyaratkan bahwa mimpi tersebut tidak menyenangkan.
Fajar yang Membangunkan: Fajar yang membangunkan pelaku menandakan akhir dari masa gelap dan kedatangan cahaya baru. Namun, ketika fajar datang, mimpi buruk itu masih menghantui.
Putus Asa dan Kehilangan Mimpi Indah: Penyair menanyakan apakah pelaku puisi putus asa dan kehilangan mimpi indahnya. Ini menunjukkan bahwa mimpi buruk bisa menyebabkan kehilangan harapan dan kekecewaan dalam kehidupan.
Harapan untuk Angin Membawa Kembali Mimpi: Pelaku puisi memohon agar angin dapat membawa kembali mimpi yang hilang. Ini menggambarkan keinginan untuk melepaskan diri dari mimpi buruk dan mendapatkan kembali ketenangan dan kebahagiaan.
Penolakan Terhadap Mimpi Buruk: Meskipun pelaku berusaha untuk tidur dan melupakan mimpi buruknya, matanya menolak untuk terpejam. Ini mencerminkan kesulitan untuk melarikan diri dari mimpi buruk yang menghantui.
Harapan dengan Angin: Angin mengelus ubun pelaku secara perlahan dan berbisik bahwa esok tidak akan ada lagi mimpi buruk. Ini mengisyaratkan bahwa ada harapan untuk masa depan yang lebih baik dan penyelesaian dari kesulitan yang dihadapi saat ini.
Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun kuat, Aspar Paturusi berhasil menyampaikan pesan tentang kegelisahan, keputusasaan, dan harapan dalam puisi "Mimpi Buruk". Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan perjuangan manusia dengan mimpi-mimpi yang mengganggu dan keinginan untuk menemukan kedamaian dan kebahagiaan.
Karya: Aspar Paturusi
Biodata Aspar Paturusi:
- Nama asli Aspar Paturusi adalah Andi Sopyan Paturusi.
- Aspar Paturusi lahir pada tanggal 10 April 1943 di Bulukumba, Sulawesi Selatan.