Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Inikah Wajah Pemimpin (Karya Aspar Paturusi)

Puisi "Inikah Wajah Pemimpin" karya Aspar Paturusi mengeksplorasi tema-tema seperti janji-janji politik, harapan rakyat, dan realitas yang keras.
Inikah Wajah Pemimpin

teruslah mendendangkan lagu-lagu
bila negeri bisa dikendalikan nyanyian
mungkin rindu rakyat pada janji-janji
perlahan terasa telah terpenuhi

mereka semakin terbuai mimpi-mimpi
memahat asa demi asa di pintu rumah
tampaknya bertambah banyak orang
bermimpi jadi pemimpin negeri ini

lalu hujan turun melengkapi butir airmata
mengalir di wajah duka anak-anak negeri
tak ada bangku sekolah buat mereka
hanya jalan demi jalan jadi napas hidupnya

masih ingin mendendangkan lagu-lagu
menambah warna-warni impian
harta mereka selama ini
nyanyian duka siang dan malam

yang berlomba jadi presiden
pasanglah cermin di dinding rumah
lalu, inikah wajah pemimpin sesungguhnya?
dan bukan dari larutan mimpi-mimpi

Jakarta, 4 Desember 2012

Analisis Puisi:

Puisi "Inikah Wajah Pemimpin" karya Aspar Paturusi adalah sebuah karya yang mengkritik politik dan kepemimpinan, serta mengeksplorasi tema-tema seperti janji-janji politik, harapan rakyat, dan realitas yang keras.

Kritik Terhadap Kepemimpinan: Puisi ini dengan tegas mengkritik kepemimpinan dalam konteks politik. Penulis menyatakan bahwa meskipun ada lagu-lagu dan janji-janji pemimpin, realitas di lapangan adalah anak-anak negeri yang menderita karena kurangnya fasilitas pendidikan.

Janji-Janji Pemimpin: Puisi ini mencerminkan ketidakpuasan terhadap janji-janji yang diberikan oleh pemimpin. Ada sugesti bahwa pemimpin sering kali tidak memenuhi janji-janji mereka kepada rakyat, yang mengarah pada perasaan kekecewaan dan frustrasi.

Impian dan Harapan Rakyat: Penulis menggambarkan bagaimana rakyat terbuai oleh impian dan harapan akan perubahan yang dibawa oleh pemimpin. Mereka memiliki impian tentang masa depan yang lebih baik dan mendorong pemimpin untuk mewujudkannya.

Realitas yang Pahit: Namun, puisi ini juga menggambarkan realitas yang keras yang dihadapi oleh anak-anak negeri yang tidak memiliki akses ke pendidikan yang layak. Realitas ini berlawanan dengan impian dan harapan mereka.

Pertanyaan tentang Identitas Pemimpin: Puisi ini menimbulkan pertanyaan tentang identitas sejati seorang pemimpin. Penulis mengajak pemimpin untuk merenung dan memeriksa apakah mereka benar-benar memahami dan menggambarkan wajah seorang pemimpin sesungguhnya.

Makna Cermin: Metafora cermin yang digunakan di akhir puisi memberikan pesan bahwa wajah seorang pemimpin sejati dapat ditemukan dalam refleksi diri mereka sendiri, bukan dalam janji-janji atau lagu-lagu. Ini adalah panggilan untuk introspeksi dan tanggung jawab seorang pemimpin.

Puisi "Inikah Wajah Pemimpin" adalah kritik tajam terhadap kepemimpinan politik dan kontras antara janji-janji pemimpin dan realitas yang dihadapi oleh rakyat. Penulis menekankan pentingnya pemimpin untuk memahami dan mewakili kepentingan sejati rakyat, serta untuk tidak melupakan tanggung jawab mereka terhadap anak-anak negeri yang mengharapkan masa depan yang lebih baik. Puisi ini memotivasi pembaca untuk merenungkan integritas dan komitmen pemimpin dalam memimpin negeri.

Aspar Paturusi
Puisi: Inikah Wajah Pemimpin
Karya: Aspar Paturusi

Biodata Aspar Paturusi:
  • Nama asli Aspar Paturusi adalah Andi Sopyan Paturusi.
  • Aspar Paturusi lahir pada tanggal 10 April 1943 di Bulukumba, Sulawesi Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.