Puisi: Hingga Terakhir dari Harapan (Karya Aspar Paturusi)

Puisi: Hingga Terakhir dari Harapan Karya: Aspar Paturusi
Hingga Terakhir dari Harapan


sepertinya mereka tak mendengar
sekalipun teriakanmu sangat lantang
bahkan dekat ke telinga
lalu menuju hatinya

tak henti kau menggedor-gedor
namun tak mampu memasuki
dinding hatinya yang sekuat baja

kau pun dipaksa tabah
bergumul nasib parah

dengan mulut menganga
kau saksikan mereka
menari dan menyanyi bersama

dan kau tak pernah mampu
menyanyikan satu pun lagu
bersiul sedikit merdu

kemana-mana mereka bernyanyi
dan kau pontang-panting kesana-sini
sekadar beberapa suap nasi

diam-diam  atau terang-terangan
sendiri-sendiri atau berjamaah
mereka menghisap darahmu
mengunyah daging hingga tulang
hingga terakhir dari harapan


Jakarta, 20-11-2011


Aspar Paturusi
Puisi: Hingga Terakhir dari Harapan
Karya: Aspar Paturusi

Biodata Aspar Paturusi:
  • Nama asli Aspar Paturusi adalah Andi Sopyan Paturusi.
  • Aspar Paturusi lahir pada tanggal 10 April 1943 di Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Elegi Negerikukita alami murka gelombanggunung muntahkan ancamansungai-sungai meluap ganasangin melaju kesetananalam marahmanusia mabukmaling berkeliarannyawa mudah melayangnasib n…
  • CINTAkukirim cinta lewat anginrupanya tersangkut di awanbersama hujan turun ke bumibutir cintaku jatuh di halamanmutersiram cinta, bunga tumbuh suburbunga mekar menyebar bau harumk…
  • Perahu Tuatinggal masa lalu milikmuberlayar dari pulau ke pulautangguh menghadapi badaiperkasa mengarungi gelombangnenek moyang sang pelautmengantar kisah dan sejarahkini kau hanya…
  • POHON TUAkau paling tuapaling tinggipaling besarpaling kukuhbagai penguasa tanahtak ada yang beranimenebang batangmumenebas tangkaimutak goyah oleh badaitak tumbang oleh gempategak…
  • AMARAHsimpan airmatauntuk menyongsong kemenanganbangkitkan geram amarahbila terus-menerus kalahJakarta, 3 Maret 2012Puisi: AMARAHKarya: Aspar PaturusiBiodata Aspar P…
  • Ruh Cintaada tanahada airmilik kitabulat cintadi atas tanahdi atas airtumpah darahsepenuh jiwaada hianatada koruplalu deritadi rakyat sematabanyak pemimpinsetumpuk partaisejuta jan…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.